Harga karet di Barito Utara turun

id harga karet

Harga karet di Barito Utara turun

Seorang petani karet merendam karet di Sungai Barito di Desa Benao Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara (FOTO ANTARA Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Harga karet di pedalaman Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada pertengahan April 2018 turun menjadi Rp6.000 per kilogram dari sebelumnya antara Rp6.500 hingga Rp7 ribu/Kg.

"Turunnya harga karet ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir," kata Irwansyah, seorang petani karet di Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru, Senin.

Irwansyah mengatakan posisi harga karet yang kembali melemah ini cukup membuat petani kecewa, setelah sempat menikmati harga jual yang membaik dalam bulan lalu.

Kabupaten Pedalaman Sungai Barito satu sentra kebun karet di Provinsi Kalimantan Selatan. Dominan petani bergerak di sektor perkebunan karet.

Posisi harga yang melemah merata terjadi pada sentra kebun karet di kabupaten ini. Produksi kebun karet rakyat dominan ditampung kalangan pedagang yang mendatangi kebun petani, atau lebih dikenal sebutan tengkulak.

 "Ini juga bisa karena ulah tengkulak yang memang menguasai petani," katanya dan menambahkan para tengkulak mengaku patokan harga beli disesuaikan dengan posisi harga jualnya di kalangan pedagang di Banjarmasin, pusat pemerintahan Kalimantan Selatan.

Luas kebun karet rakyat di kabupaten yang juga dikenal kaya potensi sumber daya alam batu bara itu, tercatat 46.062 hektare dengan produksi karet kering mencapai 13.411,49 ton per tahun.

Kebun karet rakyat itu tersebar pada sembilan kecamatan di kabupaten tersebut.