Pengangguran di Kotim ditargetkan hanya dua persen

id Pengangguran di Kotim ditargetkan hanya sua persen,Disnakertrans kotim,Ketenagakerjaan,Kerja kerja kerja,Pemkab Kotim

Pengangguran di Kotim ditargetkan hanya dua persen

Aktivitas kepelabuhanan di Kotim yang cukup tinggi diharapkan mampu berkontribusi terhadap upaya mengurangi pengangguran. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus melakukan berbagai cara untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah itu hingga berkisar dua persen.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2015 lalu, angka pengangguran di daerah ini sebesar tiga persen. Kami terus mengejar agar pada 2021 nanti angka pengangguran dan kemiskinan hanya duapersen," kata Staf Ahli Bupati Kotawaringin Timur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Arnila di Sampit, Senin.

Ia mengatakan, perlu keseriusan dan kerja keras untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kotawaringin Timur. Upaya yang dilakukan harus berpacu dengan laju pertambahan jumlah penduduk di kabupaten yang terdiri 17 kecamatan ini.

Kotawaringin Timur masih menjadi primadona bagi pencari kerja dari luar daerah. Jumlah warga yang datang mencari kerja ke daerah ini cukup tinggi dan umumnya dengan kondisi ekonomi keluarga yang masih sulit.

Menurut dia, perlu terobosan-terobosan agar upaya pengentasan pengangguran dan kemiskinan membawa dampak signifikan. Pemerintah daerah terus mendorong penguatan ekonomi kerakyatan melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menggerakkan perekonomian dan membuka peluang kerja.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi diminta memperbanyak pelatihan keterampilan kerja untuk memberi bekal kepada masyarakat yang ingin mencari kerja. Dengan keterampilan itu, masyarakat memiliki kompetensi yang bagus sehingga mampu bersaing dalam pasar kerja.

Pelatihan keterampilan yang dilaksanakan, harus menyesuaikan dengan kebutuhan di pasar kerja. Tujuannya agar semua peserta pelatihan keterampilan bisa langsung diserap oleh perusahaan yang membutuhkan.

"Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi harus mencari terobosan untuk menurunkan pengangguran. Salah satunya adalah memperbanyak pelatihan kerja," kata Arnila.

Arnila menambahkan, investasi masuk karena potensi di Kotawaringin Timur masih cukup besar. Investasi harus diatur oleh pemerintah supaya membawa manfaat bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Investasi diharapkan memberikan akses berusaha di Kotawaringin Timur. Investasi harus membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta mendorong peningkatan sumber daya manusia agar memiliki daya saing dan kualitas.

Menurut dia, perusahaan besar swasta juga memiliki tanggung jawab untuk membantu masyarakat agar mandiri secara ekonomi. Perusahaan harus memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal sehingga manfaat keberadaan perusahaan dirasakan masyarakat.