Ini alasan mahasiswi dan pacarnya lakukan aborsi

id mahasiswi aborsi,polres palangka raya,aborsi

Ini alasan mahasiswi dan pacarnya lakukan aborsi

Anggota Polres Palangka Raya mencari orok bayi hasil aborsi yang terjatuh di bawah kolong rumah milik mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Kota setempat di Jalan Mendawai III, Selasa (22/5/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo).

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Palangka Raya, Kalimantan Tengah AKP Harman Subarkah mengatakan alasan sepasang kekasih berinisial PAD (16) dan MSR (21) melakukan aborsi atas hasil hubungan gelap yang mereka lakukan, karena takut ketahuan orang tua si perempuan. 

"Karena takut ketahuan orang tua MSR, PAD menyuruh pacarnya tersebut untuk menggugurkan hasil hubungan gelapnya, dengan cara menenggak beberapa obat pencahar perut," kata Harman Subarkah di Palangka Raya, Rabu. 

Harman Subarkan mengatakan, saat diinterograsi petugas setempat, PAD mengaku bahwa pada Maret tahun 2018, dirinya pernah berusaha untuk mengugurkan kandungan MSR dengan menyuruh kekasihnya itu menenggak tiga biji obat yang sengaja dibelinya. 

Sialnya obat tersebut ternyata tidak mempan sama sekali untuk menggugurkan kandungan MSR. Alhasil usaha untuk membunuh janin yang berada di dalam perut MSR tidak berhasil dilakukannya. 

"Sejak mengetahui pertama kali MSR berbadan dua, PAD berusaha untuk menguigurkan janin yang ada di perut pacarnya itu. Diduga umur kandungan dari hasil hubungan gelap mereka tersebut berumur sekitar tiga atau empat bulan, karena mereka merajut tali percintaan sejak awal bulan Januari 2018," katanya. 

Ia menegaskan, untuk status PAD kini masih sebagai terperiksa, sedangkan MSR dalam hal ini pihaknya tidak bisa melakukan pemeriksaan sebab yang bersangkutan masih menjalankan perawatan di RS Bhayangkara. 

"Berdasarkan pengakuan PAD dalam perkara itu, yang bersangkutan dalam waktu dekat ini akan ditetapkan tersangka. Karena semua unsur tindak pidananya sudah jelas, sedangkan MSR belum dilakukan pemeriksaan apapun karena menjalani perawatan di RS Bhayangkara," bebernya. 

Perwira berpangkat balok tiga itu menambahkan, mengenai ada keterlibatan orang tua MSR tentunya pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan. Sebab tidak menutup kemungkinan janin yang berada di kolong rumah orang tua MSR tersebut hingga sampai saat sekarang belum diketahui keberadaannya.

Baca: Seorang mahasiswi diduga hamil, pacar malah suruh aborsi

Sedangkan aparat kepolisian juga tidak henti-henti mencari tahu di mana orok bayi tersebut dibuang oleh kedua sepasang kekasih itu. Namun polisi tidak tinggal diam dalam kasus ini, untuk menjerat kedua terduga pelaku tersebut, polisi memiliki bukti lain yang dapat menjerat keduanya menjadi sebagai tersangka. 

"Bukti lain itu keterangan dari dokter dan lain sebagainya untuk menjeret pasal yang akan diterapkan kepada mereka," pungkasnya.