Puluhan kelotok hias meriahkan Festival Batang Arut

id PULUHAN KELOTOK HIAS MERIAHKAN FESTIVAL BATANG ARUT,Kelotok hias,Pariwisata,Budaya,Kotawaringin Barat,Pangkalan Bun,Bupati,Nurhidayah

Puluhan kelotok hias meriahkan Festival Batang Arut

Salah satu peserta festival kelotok dan perahu hias saat melintas di panggung kehormatan Bupati Kotawaringin Barat dan rombongan, Minggu (7/10/18). (Foto Antaran Kalteng/Koko Sulistyo)

Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, tumpah-ruah menyaksikan parade puluhan kelotok dan getek hias yang merupakan rangkaian Festival Batang Arut (FBA) dalam rangka Hari Jadi ke-59 kabupaten setempat. 

"Kebudayaan pada hakikatnya merupakan perwujudan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri secara efektif terhadap lingkungan dalam arti luas," ujar Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah usai menyaksikan Festival Perahu Hias di Sungai Arut, Minggu.

Pemerintah daerah terus berusaha melestarikan seni dan budaya yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat.  Alat transportasi sungai tidak bisa dipisahkan dari keseharian masyarakat setempat sejak dulu hingga sekarang.

Pemerintah memandang kesenian merupakan wahana untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan rasa cinta tanah air serta merupakan kebanggan nasional generasi penerus. Budaya dapat membentengi generasi dari pengaruh dahsyat budaya asing yang negatif.

Nurhidayah menambahkan, kebudayaan juga merupakan pola hidup tingkah laku yang nyata dan tidak nyata yang diperoleh serta diwariskan melalui proses belajar dengan menggunakan simbol-simbol kebudayaan.

Berkenaan dengan hal itu, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata mengadakan event Festival Batang Arut yang bertepatan dengan perayaan HUT ke-59 Kotawaringin Barat  serta kunjungan 'Sail to Indonesia 2018'.

Festival Batang Arut digelar selama dua hari tersebut akan diisi dengan berbagai permainan dan Festival Besei Kambe yang akan dipusatkan di bantaran Sungai Arut, Kampung Pelangi, Kelurahan Mendawai.

Kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap budaya, khususnya budaya yang ada di daerah aliran Sungai Arut.

"Festival Batang Arut ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan dan rasa memiliki masyarakat terhadap Sungai Arut," tambahnya.

Nurhidayah berharap, festival yang sudah digelar selama dua tahun ini dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara serta dapat membangkitkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat bantaran sungai dengan berkembangnya wisata sungai.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat, Wahyudi menyampaikan, Festival Batang Arut yang digelar pemerintah daerah sudah memasuki tahun kedua. Kegiatan wisata ini menjadi event tahunan yang diusulkan menjadi bagian promosi wisata tingkat nasional.

Festival kelotok dan getek hias dari tahun ke tahun semakin berkembang, baik dari jumlah peserta maupun dalam seni menghias perahu.

"Peserta festival kelotok dan getek hias berjumlah 64 peserta, namun ada pula yang ikut secara spontan sehingga total perahu dan getek yang ikut seluruhnya sebanyak 120 peserta," bebernya.

Festival kelotok dan getek hias yang dilaksanakan dengan mengambil rute start dari Dermaga PT Korindo Aria Bima dan berakhir di jembatan gantung Kelurahan Baru. Peserta melintasi lima Kelurahan yakni Kelurahan Mendawai, Mendawai Seberang, Raja dan Raja Seberang serta Kelurahan Baru.

Kegiatan parade perahu dan getek hias yang didominasi oleh hiasan berwarna kuning itu mampu menyedot ribuan warga di sepanjang DAS Arut. 

" Sejak pagi saya sudah menunggu, Alhamdulillah semakin meriah dan semakin beragam hiasan kelotok dan geteknya. Kegiatan ini dapat menjadi event wisata baru di Kotawaringin Barat yang perlu dikembangkan," ujar Nurlia, Warga Kelurahan Raja.