Jakarta (Antaranews Kalteng) - Facebook dan Google menawarkan untuk memperlihatkan bagaimana mereka mengatasi iklan politik di platform mereka, dalam rangka pemilu paruh waktu di Amerika Serikat.
Menurut data Reuters yang diambil dari basis data Facebook dan Google, terdapat total 436 iklan, masing-masing 375 di Facebook dan 61 di Google, periode Mei-Oktober, yang berkaitan dengan 34 calon legislatif. Dari 258 iklan dihapus memiliki tanggal mulai berakhir, iklan tersebut rata-rata berada di Google selama delapan hari dan Facebook 15 hari.
Google, ketika dimintai pendapat soal temuan ini, menyatakan mereka berkomitmen untuk menyajikan transparansi yang lebih luas mengenai iklan politik. Facebook berpendapat basis data merupakan cara untuk menunjukkan akuntabilitas sebuah perusahaan "walau pun berarti kesalahan kami ikut dipajang".
Facebook Inc dan Alphabet Inc membuat basis data tahun ini untuk menunjukan iklan politik di layanan mereka, langkah yang mereka ambil untuk merespons tuduhan AS tentang dugaan campur tangan Rusia di Pilpres 2016.
Data tersebut tidak menjelaskan mengapa iklan dihapus dan hanya Facebook yang memasang salinan iklan yang ditarik.
436 iklan politik tersebut dipasang hingga 20,5 juta kali, memakan biaya hingga 582.000 dolar.
Berita Terkait
Honor of Kings jadi gim terbaik Google Play di ASEAN
Rabu, 20 November 2024 9:09 Wib
Google hadirkan aplikasi Gemini khusus di iPhone
Jumat, 15 November 2024 16:18 Wib
Google konfirmasi kehadiran Android 16 di 2025 dibagi dalam dua waktu
Jumat, 1 November 2024 13:06 Wib
Begini cara Google hindarkan serangan digital untuk 1,5 miliar inbox Gmail
Kamis, 24 Oktober 2024 10:40 Wib
Gemini luncurkan generator gambar berbasis AI untuk semua pengguna
Kamis, 10 Oktober 2024 17:56 Wib
Google beri kemudahan untuk lindungi data jika ponsel dicuri
Minggu, 6 Oktober 2024 15:12 Wib
Google Doogle rayakan 94 tahun AT Mahmud
Kamis, 3 Oktober 2024 14:43 Wib
Google hadirkan perlindungan lebih banyak produk AI jelang pilpres AS
Minggu, 1 September 2024 18:10 Wib