Penerapan kesetaraan gender dalam pemerintahan Seruyan berjalan baik

id kabupaten seruyan,wakil bupati seruyan,iswanti,penerapan gender di seruyan,seruyan,gender

Penerapan kesetaraan gender dalam pemerintahan Seruyan berjalan baik

Wakil Bupati Seruyan Iswanti (Foto Protokol Pemerintah Kabupaten Seruyan)

menciptakan persaingan yang positif untuk berlomba-lomba berkontribusi dalam pembangunan daerah
Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Penerapan kesetaraan gender di Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, sejauh ini sudah berjalan cukup baik, karena tidak ada perbedaan perlakuan yang diberikan kepada perempuan saat berkontribusi dalam pembangunan.

"Ruang yang diberikan pemerintah kabupaten sudah seimbang antara laki-laki dan perempuan. Semua dilakukan secara objektif tanpa adanya diskriminasi gender," kata Wakil Bupati Seruyan Iswanti di Kuala Pembuang, Sabtu. 

Kesetaraan gender merupakan pandangan yang menilai semua orang menerima perlakuan sama, dan tidak ada membeda-bedakan identitas jenis kelamin. Kesetaraan gender juga dikenal dengan sebutan keadilan gender.

Mantan Anggota DPRD Kalteng itu menyebut, pemerintah Kabupaten Seruyan sudah memberikan ruang cukup banyak terhadap perempuan. Banyak jabatan strategis yang diisi oleh perempuan, mulai dari kepala seksi, kepala bidang, sekretaris hingga asisten pemerintahan.

"Sebagai contoh nyata adalah saya yang dipercaya menjabat sebagai wakil bupati oleh masyarakat. Kemudian sejumlah wakil rakyat yang berada DPRD adalah perempuan," kata Iswanti.

Kondisi itu membuktikan penerapan kesetaraan gender tidak hanya sebatas di lingkungan pemerintahan saja, namun sudah dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Apabila masyarakat tidak memahami konsep kesetaraan gender, tidak mungkin jabatan wakil bupati dan sejumlah anggota DPRD dipercayakan kepada perempuan.

Capaian ini dinilai sebagai salah satu kemajuan yang berhasil diraih masyarakat Seruyan yang akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan. Mengingat tujuan kesetaraan gender yaitu membuat tiap orang memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat.

"Jika semua orang diberikan ruang yang sama tanpa adanya diskriminasi gender, tentu akan menciptakan persaingan yang positif untuk berlomba-lomba berkontribusi dalam pembangunan daerah," tutur Iswanti.

meski begitu, dia tetap mengingatkan agar perempuan tidak hanya terpaku pada konsep bekerja di lingkungan pemerintahan. Sebab, berkontribusi dalam pembangunan dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk saat berada di rumah.

Perempuan yang bertindak sebagai seorang ibu, harus mampu mendidik anaknya agar tumbuh dan berkembang menjadi seorang individu yang berkualitas sebagai generasi penerus bangsa.

"Hal ini merupakan salah satu kontribusi terhadap kemajuan pembangunan yang memiliki nilai sangat besar," demikian Iswanti.