Jakarta (Antaranews Kalteng) - Orang-orang bilang tidur dengan rambut basah bisa bikin sakit flu. Nyatanya, sejumlah ahli mengatakan itu tidak benar.
"Flu disebabkan oleh virus pernapasan yang berkembang biak dan menyebar. Anda tak akan kena flu cuma gara-gara dingin," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor dari Vanderbilt University Medical Center bagian Penyakit Menular, seperti dilansir Time, Rabu (20/2).
Rumor lain soal tidur dengan rambut yang masih basah adalah bisa menyebabkan bakteri berbahaya berkoloni di bantal.
Sekali lagi hal itu dibantah.
"Bakteri dan virus penyebab penyakit tidak muncul secara spontan, jadi Anda tidak akan sakit dengan bantal sedikit lembab di malam hari," kata Schaffner.
Meski demikian, ada beberapa pengecualian.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bantal — terutama yang terbuat dari bahan sintetis — dapat menampung jamur yang bisa memicu asma atau alergi. Mikroorganisme ini cenderung bekerja dengan baik di lingkungan yang lembab, dan demikian pula tungau debu, kata Dr. Payel Gupta, seorang ahli alergi dan juru bicara untuk American Lung Association.
Tapi Gupta mengatakan tidak ada bukti bahwa orang yang tidur dengan rambut basah mengalami lebih banyak gejala alergi atau asma, jadi kekhawatiran tentang rambut basah itu teoretis.
Tetapi jika Anda bangun dengan hidung tersumbat, mata gatal atau berair, masalah pernapasan atau gejala alergi atau asma lainnya — atau bahkan jika tidak — Anda harus mencuci sarung bantal dan seprai dengan air panas setidaknya sekali seminggu untuk mengurangi paparan Anda terhadap potensi iritasi.
Meski demikian, tidur dengan rambut yang masih basah tidak baik bagi kesehatan rambut.
"Secara umum, tidur dengan rambut basah tidak baik untuk kesehatan rambut," kata Dr. George Cotsarelis, seorang profesor dermatologi di Perelman School of Medicine University of Pennsylvania.
Air dapat menurunkan lapisan luar pelindung folikel rambut, yang disebut kutikula. Kalau kutikula itu rusak, air dapat menembusnya dan menghancurkan korteks dalam folikel. Itu bisa membuat rambut rapuh serta hilangnya kilau dan elastisitas.
Tetapi perlu dicatat bahwa hampir semua yang kita lakukan pada rambut — mulai dari menyisir dan mengeringkannya hingga mewarnai atau memaparkannya ke matahari — dapat merusaknya.
Kalau memang mau tidur dengan rambut basah, menggunakan kondisioner dapat membantu memulihkan dan memperbaikinya, kata Dr. Adam Friedman, profesor Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington.
Friedman mengatakan ada sejumlah masalah kulit yang bisa timbul akibat tidur dengan rambut basah.
Jika Anda tidur miring, rambut basah ada di antara bantal dan kulit wajah, itu dapat menyebabkan iritasi, katanya.
Selain itu, saat air di rambut Anda menguap, ini bisa menyebabkan kekeringan di wajah atau kulit kepala, tambahnya.
Tetapi banyak orang tidur dengan rambut basah dan tampaknya tidak memiliki masalah, katanya.
Dan dalam beberapa kasus, rambut basah sebenarnya bisa membantu tidur. Penelitian telah menunjukkan bahwa mendinginkan kepala di malam hari membantu menenangkan aktivitas metabolisme otak.
Berita Terkait
Ini kaitannya konsumsi gula dengan jerawat menurut para ahli
Kamis, 2 Mei 2024 8:57 Wib
Menpora Dito bahas kerja sama dengan klub Arab Saudi, Al-Nassr
Kamis, 2 Mei 2024 8:45 Wib
Penjabat Bupati Barito Selatan serahkan 337 SK PPPK
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib
PDIP koalisasi dengan PAN usung Khofifah di Pilkada Jatim
Rabu, 1 Mei 2024 18:18 Wib
TCL hadirkan TCL Qled Pro C655 dengan berbagai ukuran
Rabu, 1 Mei 2024 17:32 Wib
Pengguna iPad akan bisa memainkan gim Nintendo dengan emulator Delta
Senin, 29 April 2024 17:51 Wib
Apple lakukan pembicaraan dengan OpenAI-Google soal AI di iOS 18
Minggu, 28 April 2024 14:43 Wib
Oppo A60 hadir kamera 50 MP dengan Snapdragon 680
Sabtu, 27 April 2024 9:35 Wib