Cara beri pemahaman pada anak yang minta main PUBG

id pubg,anak main pubg,Cara beri pemahaman pada anak yang minta main PUBG

Cara beri pemahaman pada anak yang minta main PUBG

Pengguna ponsel sedang memainkan game PlayerUnknown's Battlegrounds atau populer dengan nama PUBG. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)

Jakarta (ANTARA) - Bukan hanya orang dewasa, game online juga populer di kalangan anak-anak, seperti PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Banyak anak-anak yang main PUBG meski usia mereka tidak memenuhi batas usia minimum.

Ketika mengunduh permainan di Android maupun iOS, platform sebenarnya sudah memberikan rating batasan usia minimal untuk memainkan game tersebut. Game Free Fire dari Garena, misalnya, di platform Google Play Store ditandai untuk 12 tahun ke atas.

Sementara di situs Indonesian Game Rating System (IGRS) game tersebut untuk usia 18 tahun ke atas.

Psikolog dari Yayasan Sahabatku Mitra Remaja, Fajriati M. Badrudin, berpendapat orang tua harus punya strategi untuk menghadapi anak yang ingin main game.

Orang tua seharusnya memberi pemahaman mengenai gawai dan konten apa saja yang bisa diakses.

"Sebelum kasih barang, kita buat peraturan. Masalah konten, apa yang boleh dan tidak boleh harus jelas," kata Fajriati, saat ditemui usai diskusi dengan MUI dan Kominfo di Jakarta, Selasa (26/3).

Semakin anak bertambah dewasa, anak tidak bisa lagi dilarang tanpa memberi penjelasan. Menurut dia, salah satu cara yang efektif untuk memberi pemahaman bagi anak adalah dengan mengajaknya berdiskusi.

Ajak anak untuk memahami dampak positif dan negatif game tersebut, kemudian tanya pendapatnya mengenai game tersebut.

Jika orang tua melarang bermain game karena tidak sesuai usianya, sediakan alternatif kegiatan yang lebih positif dan menyenangkan agar anak memiliki aktivitas selain bermain game.

"Kesalahan orang tua, terkadang hanya bisa melarang, tapi, tidak kasih alternatif, jadi, anak bingung mau melakukan apa," kata dia.

Fajriati menyarankan orang tua sebaiknya tidak gagap teknologi dan harus tahu konten dan aplikasi apa saja yang terpasang di ponsel anak.

Jika anak memiliki media sosial, usahakan memiliki akun juga di media sosial tersebut agar dapat melihat aktivitas anak.