"Kami ingin memperkuat sneaker culture dengan memperkenalkan kepada audiens Indonesia tentang Atmos yang merupakan brand established yang sudah berkolaborasi dengan brand-brand kuat," ujar Presiden Direktur Atmos Indonesia Marcel Lukman pada ANTARA, Jumat (8/11).
Atmos yang berdiri pada 2000 dimulai sebagai toko ritel kecil di Ura-Harajuku, Tokyo. Atmos kemudian berkembang ke Osaka, New York, Seoul, dan punya toko utama internasional di Bangkok, Thailand pada 2018.
Sebanyak 45 pasang sepatu yang dipamerkan di instalasi produk andalan Atmos itu merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai brand ternama dari awal 2000-an hingga 2019.
Sebagian memperlihatkan model-model klasik, ada juga model yang tak lazim seperti kolaborasi dengan Reebok membuat sepatu biru muda berbulu dengan tema Doraemon.
Atmos terlibat dalam beberapa proyek eksklusif bersama Hirofumi Kojima alias Koji yang jadi Direktur Kreatif Atmos.
Kolaborasi pertamanya pada 2002 menghasilkan Nike Air Max 1 Safari. Ratusan pencinta sneakers dari berbagai negara datang ke Tokyo untuk antre di depan toko Atmos sejak pagi demi mendapatkan produk Nike itu pada 2002.
Atmos telah bekerjasama dengan sejumlah brand seperti Nike, Adidas, Reebok, Puma, sampai Asics Tiger.
"Pada Desember, Atmos akan buka di Plaza Indonesia dan juga dijual online," kata Marcel.
Atmos akan mengeluarkan koleksi-koleksi terbatas yang diperkirakan akan jadi produk incaran para pencinta sepatu pada Desember 2019.
"Jadi, mulai nabung dari sekarang," kata Marcel jelang pembukaan toko Atmos.
Dalam perhelatan Urban Sneakers Society 2019, Atmos memang tidak menjual sepatu, tapi hanya memamerkan koleksi-koleksinya.
Namun, pengunjung bisa membeli kaos untuk mendapatkan raffle yang akan diundi dan pemenangnya bisa mendapat sepatu Atmos. Setiap hari, ada sepasang sepatu koleksi terbatas yang dibagikan.
Perhelatan keempat Urban Sneakers Society 2019 itu menghadirkan lebih dari 150 produk sepatu dan streetwear dari berbagai merek lokal maupun mancanegara.
