Tanggapan Jokowi terkait kasus Dirut Garuda

id Joko Widodo,kasus Dirut Garuda,harley selundupan,Direktur Utama Garuda Ari Askhara,kasus motor Harley dan sepeda Brompton,pesawat baru jenis Airbus A3

Tanggapan Jokowi terkait kasus Dirut Garuda

Presiden Joko Widodo di Cilegon, Banten pada Jumat (6/12/2019). (Bayu Prasetyo)

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan untuk tidak menggulangi kasus penyeludupan seperti yang terjadi di PT Garuda Indonesia sehingga mengakibatkan pemecatan Dirut Ari Akshara

"Sudah diputuskan oleh Menteri BUMN (Erick Thohir). Udah itu tegas sekali. Saya kira pesannya tegas sekali. Jangan ada yang mengulang-ulang seperti itu lagi," kata Jokowi usai peresmian Tol JORR 2 Kunciran-Serpong di Gerbang Tol Parigi, Tangerang Selatan, Jumat.

Kepala Negara juga mengapresiasi sikap tegas Menteri BUMN dan tidak ada lagi yang main-main untuk melakukan penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hukum.

"Pesan untuk semuanya, jangan main main," kata Presiden menegaskan.

Baca juga: Bagaimana nasib motor Harley dan Brompton yang diselundupkan lewat Garuda?

Dalam pemberitaan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir akan memberhentikan Direktur Utama Garuda Ari Askhara terkait dengan kasus motor Harley dan sepeda Brompton yang diduga diselundupkan melalui pesawat baru jenis Airbus A330-900 seri Neo.

Berdasarkan hasil penelusuran di pasaran perkiraan nilai motor Harley Davidson tersebut berkisar antara Rp200 juta dan Rp800 juta per unit.

Ia menyebutlam nilai dari sepeda Brompton berkisar antara Rp50juta dan Rp60juta/unit.

Perkiraan total kerugian negara berkisar antara Rp532 juta dan Rp1,5 miliar.

Baca juga: IPW minta polisi usut tuntas kasus penyelundupan Harley Davidson libatkan Dirut Garuda

Baca juga: Erick Thohir: Kasus motor Harley bukan ulah individu, tapi menyeluruh

Baca juga: Saham PT Garuda anjlok, pasca-Dirut Garuda diberhentikan