KPU Palangka Raya mulai tahapan penyusunan DPS

id kpu palangka raya,ngismatul choiriyah,susun dps,tahapan,pilkada kalteng,pemilihan gubernur kalteng

KPU Palangka Raya mulai tahapan penyusunan DPS

Ketua KPU Kota Palangka Raya, Ngismatul Choiriya (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya memulai tahapan penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2020.

"Saat ini KPU Kota Palangka Raya sudah masuk pada tahapan awal penyusunan DPS," kata Ketua KPU Kota Palangka Raya, Ngismatul Choiriyah di Palangka Raya, Minggu.

Dia menerangkan, salah satu tahapan awal tersebut yakni dengan meminta masyarakat di "Kota Cantik" untuk memastikan dirinya telah masuk dalam daftar pemilih Pemilu 2019 dengan memeriksa di laman resmi di lindungihakpilihmu.kpu.go.id.

Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah dapat melaporkan jika ada keluarga atau tetangga yang meninggal dunia sebagai upaya menghilangkan kegandaan.

"Jika belum terdaftar pada DPT Pemilu 2019 dan adanya keluarga atau tetangga meninggal dapat melaporkan diri ke Kantor KPU Palangka Raya secara langsung atau melalui whatsapp di nomor 085393835959," katanya.

Dalam rangka memaksimalkan tahapan penyusunan DPS Pilkada 2020, pihak KPU Kota Palangka Raya juga memanfaatkan layanan SMS untuk memberikan informasi terkait tahapan tersebut.

"Saya kembali berharap masyarakat aktif mengecek DPT pada Pemilu 2019 sehingga penyusunan DPS Pilkada 2020 dapat maksimal, potensi kegandaan berkurang dan masyarakat Palangka Raya yang telah memenuhi syarat dapat menggunakan hak pilihnya," kata Ngismatul.

Di sisi lain, menurut Ngismatul, pada pelaksanaan Pilkada 2020 jumlah partisipasi masyarakat memiliki potensi menurun dibanding pada pelaksanaan Pemilu serentak 2019.

Salah satunya karena pada 2019 banyak calon yang menjadi peserta pemilu. Banyaknya calon yang memperkenalkan diri kepada calon pemilih juga berpengaruh langsung terhadap jumlah partisipasi masyarakat.

Sedangkan pada Pilkada 2020 maksimal hanya akan ada delapan pasang calon dengan jumlah tim yang terbatas, sehingga juga diperkirakan akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat.