Polsek dan Koramil disiagakan antisipasi banjir di Kotim

id Polsek dan Koramil disiagakan antisipasi banjir di Kotim,Polres Kotim,Mohammad Rommel,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit

Polsek dan Koramil disiagakan antisipasi banjir di Kotim

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel bersama Dandim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari dan Ketua DPRD Kotim Rinie meninjau peralatan penanggulangan bencana, Kamis (9/1/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Seluruh personel Polri dan TNI hingga tingkat Polsek dan Koramil di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah disiagakan mengantisipasi ancaman banjir yang semakin rawan terjadi seiring meningkatnya curah hujan.

"Potensi bencana yang rawan saat ini adalah banjir. Selain kami di Polres dan Kodim, Polsek dan Koramil itu sudah siap siaga. Kalau terjadi bencana, semua harus segera melaporkan dan bergerak cepat menyelamatkan masyarakat," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel didampingi Komandan Kodim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari di Sampit, Kamis.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Polres Kotawaringin Timur menggelar apel personel dan peralatan dalam rangka penanggulangan bencana di Kabupaten Kotawaringin Timur. Apel yang dilaksanakan di Taman Kita Sampit itu diikuti ratusan peserta dari unsur Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Basarnas, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, serta sejumlah organisasi.

Sejumlah peralatan penanggulangan bencana juga dipamerkan seperti perahu karet, speed boat air dan darat, perahu dan lainnya. Tujuannya untuk memastikan bahwa peralatan tersebut siap digunakan kapan saja untuk penanggulangan bencana.

Rommel mengatakan, pihaknya bersama instansi lain sudah memetakan potensi bencana sesuai jenis dan kerawanan wilayahnya. Berbagai jenis bencana yang rawan terjadi di Kotawaringin Timur diantaranya kebakaran hutan dan lahan serta permukiman, banjir, angin puting beliung, abrasi, longsor dan lainnya.

Saat ini kewaspadaan ditingkatkan terhadap potensi bencana banjir. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan pada 2020 ini lebih besar dibanding tahun lalu. Puncak hujan tahun ini diperkirakan terjadi pada Februari dan Maret nanti.


Baca juga: Polres Kotim tanam 1.000 mangrove selamatkan Pantai Ujung Pandaran

"Daerah rawan banjir. Yang paling kita waspadai itu adalah daerah atas (hulu) seperti Desa Hanjalipan dan kawasan pertemuan-pertemuan sungai karena rawan terendam banjir saat curah hujan tinggi. Kita tidak menginginkan terjadi bencana, tapi kita harus waspada dan mengantisipasinya agar jika terjadi bencana maka dampaknya tidak terlalu parah," kata Rommel.

Selain mencegah korban jiwa dampak sosial dan ekonomi akibat bencana juga harus diwaspadai. Untuk itulah perlu langkah pencegahan dan penanggulangan yang terencana dengan melibatkan semua pihak. 

Semua instansi diimbau menyiapkan tim dan peralatan masing-masing untuk mengantisipasi dampak bencana. Perlu juga menyiapkan mental, serta meningkatkan dan memantapkan kemampuan teknis personel yang ditugaskan sehingga bisa menyelamatkan warga ketika terjadi bencana.

Semua pihak diminta menjaga komitmen bersama dan menghindari ego sektoral agar kekompakan selalu tercipta. Hal penting lainnya adalah menumbuhkan partisipasi semua elemen dan masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama waspada, minimal kita bisa menjadi polisi untuk diri kita sendiri dalam hal menjaga keselamatan diri. Jangan membuang sampah sembarangan dan hindari perbuatan yang merusak alam karena nanti kalau ekosistem terganggu keseimbangannya maka bisa memicu terjadi bencana," demikian Rommel.

Baca juga: Pembunuh ibu kandung positif gunakan narkoba

Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat proaktif mengisi data Sensus Penduduk Online