Ribuan guru honor diangkat guna optimalkan sektor pendidikan

id guru honor,Ribuan guru honor diangkat guna optimalkan sektor pendidikan,Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara

Ribuan guru honor diangkat guna optimalkan sektor pendidikan

Dokumentasi - Guru honorer dan guru tidak tetap melakukan aksi tutup mulut saat menggelar aksi di halaman kantor Bupati Blitar, Jawa Timur, Senin (29/10/2018). ANTARA FOTO/Irfan Anshori/kye. (ANTARA FOTO/IRFAN ANSHORI)

Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengangkat sebanyak 3.750 orang guru honor untuk mengoptimalkan pelayanan sektor pendidikan di daerah tersebut.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio di Kendari, Kamis mengatakan bahwa insentif guru honor saat ini sebesar Rp400.000 per bulan yang bersumber dari APBD dinilai belum memadai.

"Pemerintah daerah bersama wakil rakyat di DPRD terus mencari solusi untuk mengatasi keterbatasan tenaga pendidik. Salah satunya mengangkat guru honorer," kata Asrun.

Baca juga: Pemkab Kotim tidak perpanjang kontrak pegawai berkinerja jelek

Meskipun tidak dibeberkan secara rinci ketersediaan tenaga guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) berbagai jenjang pendidikan pada 17 kabupaten/kota se-Sultra, katanya, secara obyektif pemerintah daerah masih mengharapkan tambahan tenaga pendidik berkualifikasi ASN.

Ia mengajak kalangan guru di Sultra meningkatkan etos kerja karena pemerintah daerah dan pemerintah pusat terus memberikan perhatian bagi kaum guru, antara lain, penyediaan tunjangan sertifikasi.

Selain dukungan pengangkatan guru honorer, katanya, pemerintah daerah secara bertahap juga meningkatkan sarana prasarana pendidikan.

Baca juga: Kejaksaan pantau seleksi honorer Pemkab Bartim

"Penambahan maupun rehabilitasi sarana ruang kelas terus ditambah di sejumlah sekolah secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," kata asrun Lio.

Ketua PGRI Sultra Halim Momo mengapresiasi pengangkatan ribuan orang guru honorer di Sultra sebagai solusi mengatasi keterbatasan tenaga pendidik berstatus ASN.

"Kita pahami bahwa ketersediaan guru berstatus ASN berbagai jenjang sekolah di Sultra masih kurang. Terobosan Gubernur Sultra mengangkat guru honor dan insentif disediakan melalui APBD patut diapresiasi," katanya.

Kepada guru ASN dan guru honorer saling menguatkan dalam menjalankan misi pembangunan sumber daya manusia di Sultra, demikian Halim Momo.

Baca juga: Mendikbud tegaskan tidak ada penghapusan guru honorer

Baca juga: Gaji guru honorer seharusnya bukan dari dana BOS, kata JPPI

Baca juga: Jumlah pegawai kontrak Palangka Raya berkurang