Jakarta (ANTARA) - Ada satu kasus seorang pria yang sudah rutin berjemur di bawah sinar matahari tetapi saat kadar vitamin D-nya diperiksa, dia mengalami defisiensi vitamin D.
Di sisi lain, ada seorang wanita yang takut berjemur dan kadar vitamin D-nya kurang dalam tubuh namun masih lebih tinggi dari si pria. Mengapa kedua hal ini bisa terjadi?
Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Medistra, Cindiawaty J. Pudjiadi mengatakan, pada kasus pria ternyata ditemukan variasi gen dalam tubuhnya.
"Dia mengalami variasi gen di CYP2R1 sehingga 25[OH] D tidak cukup, biarpun bapak terkena matahari," kata dia dalam webinar "Vitamin D3 Series: New Normal - Masih Perlu Minum Vitamin?", Kamis.
Baca juga: Waktu yang tepat berikan multivitamin pada anak
Pada kondisi ini jika dia berjemur lama, namun enzimnya tidak cukup, sehingga vitamin D inaktif yang diubah menjadi aktif juga tidak maksimal dan berujung kadar 25[OH] D juga masih defisiensi.
"86 persen mengalami variasi atau mutasi yang tidak terlalu parah, produksi enzim (untuk produksi vitamin D) tidak bisa maksimal sehingga prosedur perubahan vitamin D tidak aktif menjadi aktif tidak maksimal. Sedangkan tubuh butuh yang aktif untuk dibawa ke mana-mana (seluruh tubuh)," papar Cindiawaty.
Tidak ada tanda atau gejala khusus yang menunjukkan seseorang mengalami variasi dalam gen-nya. Dia harus menjalani pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya.
Di sisi lain, pada kasus si wanita, ternyata genetiknya tidak mengalami variasi, sehingga perubahan vitamin D tidak terganggu jika dia berjemur.
Sayangnya, wanita ini takut berjemur sehingga mengalami defisiensi, walau kadar defisiensinya lebih tinggi dari si pria.
Baca juga: Cara memilih suplemen terbaik menurut pakar
Lalu, tindakan apa yang sebaiknya ditempuh kedua orang ini?
Cindiawaty menuturkan, untuk kasus si wanita, melakukan berjemur sudah bisa meningkatkan kadar 25[OH] D, sementara untuk pria, dia memerlukan pemberian suplementasi vitamin D.
Berjemur bisa membuat seseorang mendapatkan 90 persen vitamin D, dan sisanya bisa didapatkan dari makanan bergizi seperti keju, susu, telur, ikan, sayuran hijau tua dan sebagainya.
Sebaiknya, berjemurlah sekitar pukul 09.00, selama lima menit dahulu, kemudian naikkan secara bertahap durasinya hingga maksimum 15 menit (2-3 kali seminggu).
Angka kecukupan vitamin D berbeda sesuai usia. Pada bayi usia 0-11 bulan membutuhkan sekitar 200 IU, laki-laki dan perempuan usia 1-64 tahun memerlukan 600 IU, jika di atas 65 tahun kebutuhannya meningkat menjadi 800 IU.
Vitamin D selain untuk menjaga kesehatan tulang juga bermanfaat meningkatkan imunitas demi menangkal infeksi.
Baca juga: Waktu ideal untuk anak berjemur
Baca juga: Berapa kebutuhan vitamin C harian untuk jaga daya tahan tubuh?
Baca juga: Penemuan korelasi vitamin D dan kematian COVID-19
Berita Terkait
Penderita PCOS disarankan konsumsu vitamin D
Rabu, 24 April 2024 16:54 Wib
Kurangnya vitamin D tingkatkan risiko alergen pada anak
Kamis, 4 April 2024 10:24 Wib
Berikut vitamin yang berperan penting bagi kesehatan kulit
Minggu, 24 Maret 2024 20:19 Wib
Ellips hadirkan vitamin rambut dengan kandungan Moroccan Oil
Jumat, 22 Maret 2024 14:29 Wib
Ketua DPRD Barito Utara teteskan vitamin A kepada balita
Senin, 4 Maret 2024 20:13 Wib
Waket Komisi III DPRD Barut teteskan vitamin A kepada balita
Rabu, 28 Februari 2024 8:30 Wib
Berikut tanda-tanda seseorang kekurangan Vitamin D
Selasa, 30 Januari 2024 15:21 Wib
Pentingnya asupan vitamin D untuk cegah keguguran hingga bayi prematur
Senin, 8 Januari 2024 14:55 Wib