Protokol baru yang diterapkan restoran hotel berbintang

id Protokol baru yang diterapkan restoran hotel berbintang,restoran,hotel berbintang,protokol covid 19

Protokol baru yang diterapkan restoran hotel berbintang

Sushi di The Japanese, Sari Pacific Jakarta (HO/Sari Pacific Jakarta)

Jakarta (ANTARA) - Hotel Sari Pacific Jakarta kembali membuka restoran-restorannya di fase adaptasi kebiasaan baru dengan peningkatan dan penerapan standard kesehatan hingga keamanan yang tinggi agar tamu merasa lebih nyaman.

“Pandemi ini telah membawa banyak perubahan, sehingga kami harus mampu beradaptasi dan mengubahnya menjadi sebuah peluang," kata Abhi Gurung, Acting General Manager Sari Pacific Jakarta, dalam siaran resmi, Rabu.

Baca juga: Akankah ada robot di restoran & hotel di Indonesia?

Protokol baru yang diterapkan meliputi pengaturan tempat duduk, staf yang diwajibkan memakai alat pelindung seperti masker dan pelindung wajah, mengganti daftar menu cetak jadi digital dan pilihan pembayaran nirtunai untuk mengurangi kontak fisik.

Staf juga tidak akan melakukan pre-setting (alas meja, peralatan makan, garam & merica) di atas meja.

Restoran-restoran di hotel ini menawarkan promosi hingga 31 Juli, seperti promosi masakan Italia di restoran Fiesta, promosi makan sushi sepuasnya di The Japanese dan promosi untuk pencinta makanan mais di Sari Delicatessen.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menerbitkan buku panduan protokol kesehatan di bidang hotel dan restoran.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, mengatakan industri pariwisata harus bersiap diri untuk dapat memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi terhadap produk dan pelayanan yang diberikan kepada wisatawan.

Baca juga: Para koki unggah foto bugil tuntut izin kembali berbisnis

Baca juga: Restoran Belanda jadikan robot sebagai pramusaji

Baca juga: #dirumahaja, deretan restoran ini dorong layanan pesan antar