Masyarakat Kotim diminta laksanakan protokol kesehatan saat berwisata

id Masyarakat Kotim diminta laksanakan protokol kesehatan saat berwisata, pemkab Kotim, Sampit, Kotawaringin Timur, pariwisata, fajrurrahman

Masyarakat Kotim diminta laksanakan protokol kesehatan saat berwisata

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur Fajrurrahman (batik dan kacamata hitam) saat ikut menari manasai dalam acara tradisi budaya 'mampakanan sahur dan mamapas lewu' pada November 2019 lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Fajrurrahman meminta masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, termasuk saat berwisata.

"Pengelola tempat wisata wajib menyediakan sarana sesuai protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan dan lainnya, tapi pengunjung juga diharapkan mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan tersebut. Jangan diabaikan karena pandemi COVID-19 ini masih terjadi," kata Fajrurrahman di Sampit, Sabtu.

Imbauan ini disampaikan Fajrurrahman terkait keputusan Bupati Supian Hadi yang membuka kembali objek wisata yang dikelola pemerintah. Pembukaan objek-objek wisata ini tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 untuk menghindari penularan.

Sejak pertengahan Maret lalu, pemerintah daerah menutup semua objek wisata yang dikelola pemerintah. Objek wisata tersebut seperti ikon Jelawat, Taman Kota Mentaya, Museum Kayu, Taman Miniatur Budaya, betang wisata Pantai Ujung Pandaran dan kapal wisata susur sungai.

Seiring memasuki masa normal baru atau "new normal" Bupati Supian Hadi memutuskan membuka kembali objek wisata yang dikelola pemerintah daerah dengan syarat penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Pemerintah berharap sektor pariwisata bisa menjadi salah satu sektor yang mendorong pemulihan ekonomi masyarakat secara bertahap. Namun, pemerintah daerah juga tidak ingin pembukaan objek wisata sampai menimbulkan penularan atau kluster baru COVID-19.

Baca juga: Tradisi bubur asyura meriahkan tahun baru Islam di Sampit

Fajrurrahman menjelaskan, meski menyangkut bidang pariwisata, namun ada beberapa objek wisata dikelola oleh satuan organisasi perangkat daerah lain. Seperti ikon Jelawat yang merupakan objek wisata favorit di tengah Kota Sampit, pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

Untuk itulah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berkoordinasi dengan dengan satuan organisasi perangkat daerah lainnya yang mengelola objek wisata. Penekanannya adalah yaitu penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat terhadap semua orang yang berada di tempat wisata.

"Intinya bagaimana agar melalui bidang pariwisata ini, ekonomi masyarakat kembali tumbuh, tetapi kita juga tetap memperhatikan protokol kesehatan agar tidak sampai terjadi penularan COVID-19. Pengelola dan petugas di tempat wisata juga harus tegas terhadap pengunjung yang tidak mau mengikuti protokol kesehatan," ujar Fajrurrahman.

Fajrurrahman optimistis sektor pariwisata akan mampu turut menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat. Untuk itu semua pihak diharapkan mendukung, termasuk pelaku usaha dan masyarakat agar bersama-sama menerapkan protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19.
 

Baca juga: Penderita COVID-19 Kotim kembali melonjak, terbanyak di Parenggean

Baca juga: Bupati Kotim minta maaf banyak pembangunan ditunda