Polisi dan BNPT diingatkan waspadai aksi teror di akhir tahun

id waspadai aksi teror di akhir tahun,IPW,Indonesia Police Watch,Polisi dan BNPT diingatkan waspadai aksi teror di akhir tahun, Densus 88 Antiteror

Polisi dan BNPT diingatkan waspadai aksi teror di akhir tahun

Prajurit Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir (Yontaifib 2 Mar) membebaskan sandera dalam pertempuran jarak dekat saat latihan penanggulangan teror, di Bhumi Marinir Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/9/2020). Selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur perorangan maupun tim, latihan tersebut dalam rangka menyiapkan prajurit TNI khususnya Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir dalam mengatasi aksi terorisme di Indonesia. ANTARA FOTO/Moch Asim/hp.

Jakarta (ANTARA) - Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan polisi, khususnya jajaran intelijen dan Densus 88 Antiteror serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mewaspadai aksi teror menjelang akhir tahun.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menyatakan, di Jakarta, Selasa, mengatakan meningkatnya aksi kerumunan massa dan meluasnya gerakan intoleransi belakangan ini telah membuat kelompok radikal dan jaringan terorisme memiliki kesempatan untuk beraksi.

"Dari pendataan IPW, simpatisan ormas yang sering melakukan kerumunan massa pernah ada yang terlibat dalam aksi terorisme. Di 2017 jumlah mereka yang ditangkap Polri mencapai 37 orang dari berbagai daerah. Beberapa di antaranya sempat ditahan di Nusa Kambangan, Gunung Sindur di Kabupaten Bogor dan lapas lainnya," ujar dia.

Ia mengatakan para simpatisan ormas yang pernah di tahan pada 2017 itu kini telah bebas dan tidak terlacak keberadaannya. Dirinya khawatir para mantan napi tersebut kembali bermanuver melakukan aksi teror memanfaatkan meluasnya aksi kerumunan massa dan gerakan intoleransi belakangan ini.

Saat ini, kata dia, narapidana terorisme yang tersebar di sejumlah lembaga pemasyarakatan berjumlah lebih dari 500 orang. Mereka yang telah dinyatakan bebas memperoleh binaan dari pemerintah melalui program deradikalisasi.

Namun Pane mengingatkan bahwa terdapat pula mantan napi yang saat ini tidak terlacak keberadaannya dan berpotensi melakukan aksi teror. "Para mantan napi yang tidak terlacak keberadaannya memang perlu diwaspadai agar tidak bermanuver untuk melakukan aksi teror kembali," kata dia.

Lebih lanjut, dia juga mengingatkan kepada kepala Badan Intelijen Keamanan Kepolisian Indonesia untuk bekerja ekstra keras mencermati hal tersebut agar polisi tidak kecolongan. "Menjelang akhir tahun ini Baintelkam Polri perlu memetakan situasi dan kondisi yang ada sehingga situasi Kamtibmas benar-benar terkendali," ujar dia.