Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, Juwalita Surapsari merekomendasikan Anda membuat food diary, journal atau jurnal makanan harian sebagai salah satu langkah awal untuk memulai pola makan sehat termasuk selama Ramadhan.
"Pertama, paham dulu bagaimana makanan kita sehari-hari. kalau langsung atur porsi akan lebih sulit, tetapi kita bisa membuat semacam food diary atau food journal," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah itu kepada ANTARA melalui surat elektroniknya, dikutip Sabtu.
Tuliskan daftar makanan dan minuman yang Anda konsumsi mulai dari bangun tidur sampai malam sebelum tidur. Setelahnya, lihat daftar itu dan pilih makanan dan minuman yang kemungkinan mengandung gula garam, lemak dan kalori tinggi. Hilangkan menu itu dalam diet sehari-hari Anda.
Baca juga: Ahli gizi: diet kurang dari 800 kalori sehari tak boleh sembarang
Baca juga: Viral diet ekstrem & tanpa sayur ala Tya Ariestya, ini kata ahli gizi
"Misalnya, biasanya minum kopi sachet. Kopi ini umumnya tinggi gula sehingga kita keluarkan dari makanan sehari-hari, atau kebiasaan konsumsi roti isi cokelat, kita bisa ganti dengan pilihan lebih sehat," ujar Juwalita.
Selanjutnya, berhentilah menyantap makanan olahan seperti sosis, baso dan nugget, karena makanan ini biasanya mengandung lebih tinggi kalori daripada makanan segar. Menurut Juwalita, berbeda dari sisi nilai gizi dan kalori antara daging sapi segar dan sosis daging sapi. Bila dibandingkan, 100 gram daging sapi segar mengandung sekitar 250,5 kalori, sementara versi sosisnya 405 kalori.
Anda juga bisa perlahan mencoba menyantap pilihan sehat semisal nasi merah ketimbang selalu nasi putih. Juwalita mengatakan, nasi merah lebih sehat dibandingkan nasi putih karena mengandung serat dan beberapa vitamin serta mineral yang lebih tinggi.
Walau begitu, memang rasanya mungkin tak selezat nasi putih. Untuk itu, cobalah merendam dulu beras merah satu jam baru kemudian diolah menggunakan rice cooker atau diaron.
Terkait pengaturan makan selama Ramadhan, pakar gizi klinik yang juga Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Tirta Prawita Sari dalam surelnya punya rekomendasi khusus untuk Anda. Pada saat buka puasa sebaiknya utamakan mengonsumsi buah-buahan seperti kurma dan pastikan asupan serat cukup. Protein akan membantu mempertahankan rasa kenyang, maka mengonsumsi kacang-kacangan dan protein hewani yang cukup saat sahur dan berbuka penting dilakukan.
Menu sahur yang disarankan perlu lengkap gizi dengan protein dan serat yang cukup, tanpa gorengan dan mengandung lemak baik, seperti alpukat.
"Tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi menu sahur, 30 – 40 persen dari kebutuhan energi harian sudah cukup. Jangan lupa minum cairan yang cukup, ya," kata Tirta.
Selain itu, sebaiknya jangan memilih metode pengolahan makanan dengan menggorengnya secara lama/deep fried. Dehidrasi dapat terjadi saat Anda mengonsumsi makanan deep fried.
Berita Terkait
Tips hindari penurunan energi di sore hari
Kamis, 18 April 2024 17:30 Wib
Jaga kesehatan reproduksi pria dengan konsumsi makanan kaya antioksidan
Kamis, 18 April 2024 11:51 Wib
LPKA pastikan pemenuhan gizi anak binaan selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 17:56 Wib
Ahli gizi : Camilan malam diperlukan di kala puasa
Selasa, 19 Maret 2024 15:49 Wib
Tips hindari asupan kalori berlebih selama bulan puasa
Selasa, 5 Maret 2024 17:26 Wib
Pemkab Pulang Pisau tingkatkan penanganan kesehatan dan gizi anak
Jumat, 1 Maret 2024 6:08 Wib
Konsumsi kedelai sebabkan kanker mitos
Kamis, 15 Februari 2024 18:23 Wib
Ahli Gizi sebut konsumsi kedelai sebabkan kanker hanya mitos
Kamis, 15 Februari 2024 15:55 Wib