DPRD Palangka Raya minta perketat awasi bahan pangan jelang Lebaran

id Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto,Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan T

DPRD Palangka Raya minta perketat awasi bahan pangan jelang Lebaran

Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit Karyawan Yunianto. (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto mengingatkan sekaligus meminta pemerintah kota setempat memperketat pengawasan peredaran bahan pangan menjelang Lebaran 2021.

"Menjelang Idul Fitri akan semakin banyak masyarakat berbelanja keperluan Lebaran. Jadi, pengetatan pengawasan distribusi bahan pangan ini untuk mencegah potensi permainan harga di pasaran," kata Sigit di Palangka Raya, Kamis.

Selain memperketat pengawasan, lanjut dia, juga untuk memastikan tidak ada oknum distributor atau pedagang yang memanfaatkan permainan stok bahan pangan untuk tujuan memainkan harga pasar.

"Jangan sampai pemerintah kecolongan, apalagi momen ini terjadi setiap tahun. Pengawasan ini juga untuk memberikan kepastian dan ketenangan terhadap masyarakat selaku konsumen," kata Sigit.

Menurut politisi partai berlambang banteng moncong putih itu pemerintah wajib memberikan kepastian kepada masyarakat. Tak terkecuali terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan.

"Akan sangat merugikan dan memberikan beban tambahan jika saat Idul Fitri di tengah pandemi COVID-19 ini terjadi kelangkaan dan lonjakan harga bahan pangan tak terkendali," kata Sigit

Baca juga: Sering terjadi kecelakaan, masyarakat diimbau hati-hati berkendara

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga cabai di pasar tradisional Kota Palangka Raya saat ini sudah cukup tinggi. Bahkan setiap pedagang menjual per kilogram dengan harga yang bervariasi, dari angka Rp100 ribu per kilogram di atas harga normal rata-rata yang berada di angka Rp60 ribu per kilogram.

Selain itu harga tinggi juga terjadi pada gas 3 kilogram bersubsidi. Hari harga rata-rata Rp12 ribu sampai Rp24 ribu di tingkat pengecer, sejak dua bulan terakhir mencapai Rp37 ribu per tabung di tingkat pengecer.

Meski demikian belum ditemukan adanya kelangkaan bahan pangan. Meski demikian hal tersebut harus dilakukan antisipasi sejak dini.

Untuk itu Sigit yang juga merupakan Ketua Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia itu meminta pemerintah "Kota Cantik" bersama satgas pangan menyisir alur distribusi bahan pangan, mulai dari hulu sampai hilir.

Baca juga: Peniadaan mudik bentuk percepatan penanganan pandemi COVID-19

Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemkot perbanyak program pemulihan ekonomi