Juventus terancam dikeluarkan dari Serie A apabila tak keluar dari Liga Super Eropa
Tetapi Juventus, bersama Real Madrid dan Barcelona, sampai kini tak mau mundur.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Asosiasi Sepak Bola Italia Gabriele Gravina menegaskan bahwa Juventus terancam dikeluarkan dari Serie A seandainya mereka tak mau keluar dari Liga Super Eropa.
Bianconeri adalah salah satu dari 12 tim yang mendirikan Liga Super Eropa sebelum enam tim Inggris (Chelsea, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Liverpool dan Arsenal) mundur dua hari setelah liga itu diumumkan karena diprotes pendukung-pendukungnya.
Inter Milan dan Atletico Madrid kemudian mengikuti langkah keenam tim Inggris itu sebelum AC Milan menyatakan liga itu sudah tak lagi menjadi opsinya.
Tetapi Juventus, bersama Real Madrid dan Barcelona, sampai kini tak mau mundur.
Baca juga: UEFA desak Juve, Real dan Barca tinggalkan ESL
Sumber-sumber berkata kepada ESPN bahwa ketiga klub itu terancam dijatuhi sanksi oleh UEFA jika bersikukuh dengan Liga Super Eropa yang hukuman maksimumnya adalah dua tahun dilarang berkompetisi di Eropa.
"Aturannya jelas," kata Gravina kepada Radio Kiss Kiss Napoli.
"Jika pada awal registrasi musim depan Juve masih menjadi bagian Liga Super Eropa, maka mereka tidak akan diizinkan berperan serta dalam Serie A."
"Itu akan mempermalukan semua penggemar, tetapi memang ada aturannya dan aturan itu sama untuk semua orang."
Baca juga: Usai terlibat ESL, Presiden AC Milan mundur dari dewan Serie A
Sabtu pekan lalu, Juve, Madrid dan Barcelona mengeluarkan pernyataan yang mengkritik ancaman UEFA atas keputusan mereka mendirikan Liga Super Eropa.
Sembilan klub yang sudah menarik diri telah dijatuhi hukuman finansial oleh UEFA dan sudah sepakat membayarkan total 15 juta euro sebagai niat baik yang akan digunakan untuk sepak bola muda dan akar rumput di seluruh Eropa.
Juve saat ini terancam tak masuk kualifikasi Liga Champions musim depan setelah kalah 0-3 melawan Milan yang memelorotkan mereka ke posisi kelima atau tiga poin di bawah empat besar Liga Italia, padahal tinggal tersisa tiga pertandingan lagi.
Baca juga: Fabio Paratici: Juve tak pernah tertutup soal Liga Super Eropa
Baca juga: Pemilik MU tak mau minta maaf terkait Liga Super Eropa
Bianconeri adalah salah satu dari 12 tim yang mendirikan Liga Super Eropa sebelum enam tim Inggris (Chelsea, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Liverpool dan Arsenal) mundur dua hari setelah liga itu diumumkan karena diprotes pendukung-pendukungnya.
Inter Milan dan Atletico Madrid kemudian mengikuti langkah keenam tim Inggris itu sebelum AC Milan menyatakan liga itu sudah tak lagi menjadi opsinya.
Tetapi Juventus, bersama Real Madrid dan Barcelona, sampai kini tak mau mundur.
Baca juga: UEFA desak Juve, Real dan Barca tinggalkan ESL
Sumber-sumber berkata kepada ESPN bahwa ketiga klub itu terancam dijatuhi sanksi oleh UEFA jika bersikukuh dengan Liga Super Eropa yang hukuman maksimumnya adalah dua tahun dilarang berkompetisi di Eropa.
"Aturannya jelas," kata Gravina kepada Radio Kiss Kiss Napoli.
"Jika pada awal registrasi musim depan Juve masih menjadi bagian Liga Super Eropa, maka mereka tidak akan diizinkan berperan serta dalam Serie A."
"Itu akan mempermalukan semua penggemar, tetapi memang ada aturannya dan aturan itu sama untuk semua orang."
Baca juga: Usai terlibat ESL, Presiden AC Milan mundur dari dewan Serie A
Sabtu pekan lalu, Juve, Madrid dan Barcelona mengeluarkan pernyataan yang mengkritik ancaman UEFA atas keputusan mereka mendirikan Liga Super Eropa.
Sembilan klub yang sudah menarik diri telah dijatuhi hukuman finansial oleh UEFA dan sudah sepakat membayarkan total 15 juta euro sebagai niat baik yang akan digunakan untuk sepak bola muda dan akar rumput di seluruh Eropa.
Juve saat ini terancam tak masuk kualifikasi Liga Champions musim depan setelah kalah 0-3 melawan Milan yang memelorotkan mereka ke posisi kelima atau tiga poin di bawah empat besar Liga Italia, padahal tinggal tersisa tiga pertandingan lagi.
Baca juga: Fabio Paratici: Juve tak pernah tertutup soal Liga Super Eropa
Baca juga: Pemilik MU tak mau minta maaf terkait Liga Super Eropa