New York (ANTARA) - Harga minyak melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, meskipun setelah data menunjukkan terjadi kenaikan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS.
Harga mnyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 3,10 dolar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap di 70,30 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat 2,88 dolar atau hampir 4,2 persen, menjadi ditutup pada 72,23 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca juga: Harga emas jatuh 8 dolar, tertekan menguatnya imbal hasil obligasi AS
Persediaan minyak mentah AS meningkat 2,1 juta barel selama pekan yang berakhir 16 Juli, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu (21/7/2021). Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan publikasi EIA menunjukkan penurunan 6,7 juta barel dalam pasokan minyak mentah AS.
Laporan EIA juga menunjukkan stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman minyak utama AS, turun 1,4 juta barel dalam minggu terakhir.
Di sisi lain, total persediaan bensin berkurang 0,1 juta barel pada pekan lalu dan persediaan bahan bakar sulingan turun 1,3 persen, menurut EIA.
Baca juga: Minyak "rebound" karena pasar memanfaatkan harga diskon
Pelaku pasar terus mencerna kesepakatan produsen-produsen minyak utama tentang produksi. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, pada Minggu (18/7/2021) sepakat untuk meningkatkan pasokan sebesar 400.000 barel per hari mulai Agustus hingga Desember.
Minyak dilanda aksi jual pada Senin (19/7/2021), didorong oleh kekhawatiran kehancuran permintaan di tengah meningkatnya kasus COVID-19, mendorong minyak sekitar 7,0 persen lebih rendah dan memukul aset-aset berisiko lainnya.
Pasar skeptis bahwa kenaikan harga akan berlangsung lama. "Sulit untuk melihat harga kembali pulih kecuali kegelisahan virus dikendalikan kembali," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM. "Pasar jelas gelisah tentang prospek permintaan."
Berita Terkait
Kilang Pertamina Internasional olah minyak mentah 340 juta barel selama 2023
Sabtu, 2 Maret 2024 12:52 Wib
Kerja sama minyak dan gas bumi antara Indonesia-Venezuela
Sabtu, 27 Januari 2024 13:10 Wib
Harga CPO turun 3,47 persen
Sabtu, 16 Desember 2023 16:18 Wib
Polisi tangkap 4 orang sindikat penipuan minyak goreng asal Lampung
Rabu, 22 November 2023 18:43 Wib
Harga CPO naik menjadi 750 dolar AS per metrik ton
Jumat, 17 November 2023 5:44 Wib
Disperindag Palangka Raya antisipasi kekosongan minyak goreng
Kamis, 16 November 2023 5:53 Wib
Harga minyak mentah naik jelang akhir pekan
Sabtu, 11 November 2023 16:34 Wib
Harga minyak mentah naik dampak konflik Israel-Hamas
Selasa, 24 Oktober 2023 11:19 Wib