DPRD minta Pemkab Bartim lebih sigap lagi tanggulangi bencana alam
Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ariantho S Muler mengingatkan sekaligus meminta pemerintah setempat, agar lebih sigap lagi dalam menanggulangi bencana alam, baik itu banjir, tanah longsor serta lainnya.
"Perlu kesigapan karena di awal musim penghujan saat ini curah hujan cukup tinggi sehingga kapan saja bisa terjadi bencana alam," kata Ariantho di Tamiang Layang, Minggu.
Menurutnya, pemerintah setempat bersama instansi teknis dan pemerintah kecamatan dan desa di wilayah rawan atau berisiko tinggi banjir bisa meningkatkan kewaspadaan dan saling berkomunikasi dan berkoordinasi terkait situasional wilayah masing-masing.
Selain itu, kata politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu meminta pemerintah setempat bisa menyiapkan bantuan bahan pangan untuk masyarakat yang terdampak dari bencana alam.
"Bantuan dimaksud diharapkan bisa meringankan beban warga yang terkena musibah bencana alam. Terlebih lagi jika bencana alam terjadi disaat pandemi COVID-19," kata Ariantho.
Baca juga: Pemkab Bartim manfaatkan rusunawa jadi rumah sakit darurat COVID-19
Ditambahkan Ariantho, Pemkab Barito Timur perlu selalu memantau perkembangan di lapangan secara periodik dan tetap siaga dalam melakukan antisipasi – antisipasi peningkatan debit air sungai yang bisa mengancam keselamatan warga.
Menurut Ariantho, anggota DPRD Barito Timur belum lama tadi juga melakukan kunjungan ke rumah warga yang terkena musibah banjir. Kunjungan yang dipimpinnya itu bersama lima fraksi DPRD Barito Timur yakni Fraksi Golkar dihadiri Trisna Andrilawitni dari Fraksi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Ariantho S Muler, Rida Heriani, Ahmadi dan Wahyudinoor, Fraksi Nasdem Adolina Sendol, Rusli dan Hadi, dari Fraksi Gerindra Cilikman Jakri.
"Selain memberikan bantuan bahan pangan, kami juga menyerap aspirasi mereka dan kami akan sampaikan ke Pemkab Bartim, agar ada langkah konkrit yang dilakukan dalam mengantisipasi bencana alam," demikian Ariantho.
Baca juga: Anggaran Pilkada Bartim diusulkan Rp25 miliar
Baca juga: Rancangan Perubahan APBD Bartim tunjukan komitmen terhadap penanganan COVID-19
"Perlu kesigapan karena di awal musim penghujan saat ini curah hujan cukup tinggi sehingga kapan saja bisa terjadi bencana alam," kata Ariantho di Tamiang Layang, Minggu.
Menurutnya, pemerintah setempat bersama instansi teknis dan pemerintah kecamatan dan desa di wilayah rawan atau berisiko tinggi banjir bisa meningkatkan kewaspadaan dan saling berkomunikasi dan berkoordinasi terkait situasional wilayah masing-masing.
Selain itu, kata politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu meminta pemerintah setempat bisa menyiapkan bantuan bahan pangan untuk masyarakat yang terdampak dari bencana alam.
"Bantuan dimaksud diharapkan bisa meringankan beban warga yang terkena musibah bencana alam. Terlebih lagi jika bencana alam terjadi disaat pandemi COVID-19," kata Ariantho.
Baca juga: Pemkab Bartim manfaatkan rusunawa jadi rumah sakit darurat COVID-19
Ditambahkan Ariantho, Pemkab Barito Timur perlu selalu memantau perkembangan di lapangan secara periodik dan tetap siaga dalam melakukan antisipasi – antisipasi peningkatan debit air sungai yang bisa mengancam keselamatan warga.
Menurut Ariantho, anggota DPRD Barito Timur belum lama tadi juga melakukan kunjungan ke rumah warga yang terkena musibah banjir. Kunjungan yang dipimpinnya itu bersama lima fraksi DPRD Barito Timur yakni Fraksi Golkar dihadiri Trisna Andrilawitni dari Fraksi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Ariantho S Muler, Rida Heriani, Ahmadi dan Wahyudinoor, Fraksi Nasdem Adolina Sendol, Rusli dan Hadi, dari Fraksi Gerindra Cilikman Jakri.
"Selain memberikan bantuan bahan pangan, kami juga menyerap aspirasi mereka dan kami akan sampaikan ke Pemkab Bartim, agar ada langkah konkrit yang dilakukan dalam mengantisipasi bencana alam," demikian Ariantho.
Baca juga: Anggaran Pilkada Bartim diusulkan Rp25 miliar
Baca juga: Rancangan Perubahan APBD Bartim tunjukan komitmen terhadap penanganan COVID-19