Begini strategi khusus RedDoorz untuk bertahan di tengah pandemi

id RedDoorz,Begini strategi khusus RedDoorz untuk bertahan di tengah pandemi,Vice President Operation RedDroorz Indonesia, Adil Mubarak

Begini strategi khusus RedDoorz untuk bertahan di tengah pandemi

Diskusi daring bersama RedDoorz (ANTARA/tangkapan layar)

Jakarta (ANTARA) - Vice President Operation RedDroorz Indonesia, Adil Mubarak mengungkapkan sejumlah strategi untuk beradaptasi dan bertahan selama pandemi di sektor pariwisata.

"Kalau kita lihat hampir dua tahun ya kita lihat pandemi ini. RedDoorz ini pasti kena juga ya. Terdampak karena COVID-19. Hotel-hotel occupancy rata-rata di seluruh properti kami pun menurun. Ada yang menurun sampai 10 persen," ungkap Adil saat diskusi daring, Kamis.

Meskipun demikian, Adil menjelaskan bahwa untuk bertahan di tengah situasi pandemi ini, pihaknya melakukan beberapa strategi misalnya dengan turut membantu pihak Kemenparekraf untuk menyediakan hotel karantina serta meluncurkan HygienePass yang merupakan sertifikasi kebersihan yang dikeluarkan oleh IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia).

"Di tahun 2020, kita bekerja sama Kemenpar untuk membantu front line medic di 2 hotel kami yaitu di Thamrin dan Blok M. Tapi, kita melihat juga di masa pandemi ini kebersihan adalah sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu kita membuat satu program yaitu HygienePass," ujarnya.

Baca juga: Pemberlakuan syarat ke Bali tak pengaruhi pemesanan di RedDoorz

Adil mengatakan bahwa saat ini 80 persen dari total properti RedDoorz sudah memiliki sertifikasi HygienePass. Menurutnya, HygienePass sangat penting karena saat ini masyarakat sangat memperhatikan kebersihan.

"Hygiene itu sangat penting, kebersihan itu penting. Dan ini tren tidak akan berhenti ya di masa ke depan," tutur Adil.

Selain itu, RedDoorz juga mulai membuka brand-brand baru yang bekerja sama dengan para pemilik properti yaitu Sans Hotel dan Sunerra Hotel. Menurut Adil, masa pandemi ini membuat pihaknya lebih inovatif untuk membuat sebuah brand yang baru dan unik.

"Kita melihat ini opportunity semenjak dua tahun ini selalu inovatif. Apa sih hal baru yang bisa kita buat, tetapi juga membantu tamu-tamu yang nginap di hotel-hotel, tapi juga property owner gimana sih bisa kerja sama RedDoorz tapi juga memiliki brand-brand yang baru dan unik," kata Adil.

Pada akhir Oktober 2021, RedDoorz telah mencatat peningkatan penjualan sebanyak 512 ribu kamar. Untuk tahun 2022, Adil menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan untuk menjual 1,6 juta kamar.

"500 ribuan kamar kita sudah jual dan kita menargetkan hampir 1,6 juta kamar di tahun 2022. Ini hampir 3 kali lipat ya kita plan dengan membuat brand-brand baru," jelas Adil.

Baca juga: Data pengguna RedDoorz dan ShopBack dikabarkan bocor

Baca juga: Penginapan gratis dari RedDoorz untuk tenaga medis

Baca juga: Pemuda Palangka Raya ikut jelajahi Indonesia selama tiga bulan gratis