Warga pelosok Kotim minati peternakan dan perikanan

id Warga pelosok Kotim minati peternakan dan perikanan, Kalteng, DPRD Kotim, Juliansyah, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Warga pelosok Kotim minati peternakan dan perikanan

Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta memperbanyak bantuan usaha peternakan dan perikanan untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat, termasuk di kawasan pelosok.

"Kami berharap bantuan bibit pada 2022 nanti diperbanyak karena masyarakat sangat mengharapkan itu. Masyarakat sangat antusias. Ini merupakan peluang membantu perekonomian masyarakat kita," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur Juliansyah di Sampit, Rabu.

Juliansyah mengatakan usulan yang disampaikannya itu merupakan aspirasi masyarakat, khususnya di daerah pemilihan yang diwakilinya.

Juliansyah merupakan legislator dari daerah pemilihan 5 atau wilayah utara yang meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai.

Waktu tempuh dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur menuju wilayah utara berkisar antara dua hingga lima jam. Waktu tempuh bahkan bisa lebih lama jika kondisi jalan sedang rusak akibat diguyur hujan, seperti saat ini.

Ternyata sebagian masyarakat di wilayah itu sangat tertarik menjalankan usaha peternakan dan perikanan. Bahkan saat ini beberapa warga sudah eksis menjalankan usaha tersebut.

Baca juga: Komisi IV DPRD Kotim kunjungi Kemenhub diskusikan hasil pengawasan tersus

Peternakan yang diminati warga yaitu sapi, kambing dan ayam. Sementara itu untuk budidaya perikanan, warga umumnya memilih ikan jenis nila, patin, lele, bawal, bahkan manjuhan atau jelawat.

Melihat tingginya antusias masyarakat itulah Juliansyah berharap pemerintah daerah mendukung pengembangan usaha peternakan dan perikanan masyarakat di wilayah utara. Apalagi, pangsa pasarnya masih terbuka lebar karena hingga saat ini sebagian ternak dan ikan masih didatangkan dari luar daerah.

Selain membantu bibit, pemerintah diminta mengutus pegawai yang membidangi itu untuk mendampingi masyarakat dalam mengembangkan peternakan dan perikanan. Tujuannya agar ketika ada masalah maka bisa segera dicarikan solusinya.

"Perbanyak bantuan bibit, kemudian lakukan pendampingan sehingga usaha masyarakat bisa sukses dan membawa dampak besar terhadap perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," demikian Juliansyah.

Baca juga: Legislator Kotim berharap proyek fisik dikerjakan sejak awal tahun