Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron berharap Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) bebas politik uang dan hoaks sehingga menjadi teladan regenerasi kepemimpinan yang berintegritas.
"Kami menyampaikan selamat bermuktamar dan berharap Muktamar NU menjadi teladan nasional dalam regenerasi kepemimpinan yang fair, tidak dibumbui money politic (berintegritas) dan penyebaran fitnah/hoaks," katanya dalam pesan singkat yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej) itu juga mengklarifiasi terkait dengan beredarnya surat perintah penyelidikan (sprinlidik) palsu terkait dengan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU.
Baca juga: Firli Bahuri minta sprinlidik palsu terkait Muktamar NU diusut
"Sejak kemarin beredar info tentang keluarnya sprinlidik KPK tertanggal 20 Desember 2021 seputar penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU. Info tersebut jelas tidak benar dan info sprinlidik tersebut jelas hoaks/palsu," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa penomoran, tanda tangan, kontak informasi, serta formatnya jelas tidak sama dengan surat yang digunakan KPK seperti biasanya.
"Penggunaan info palsu/hoaks akan merugikan NU secara kelembagaan dan KPK berharap semoga di Lampung memberikan klarifikasi agar Muktamar NU sehat dan fair," katanya.
Baca juga: 3.288 personel diterjunkan amankan Muktamar Ke-34 NU
Sementara itu, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan bahwa pihaknya mengklarifikasi beredarnya gambar yang berisi pernyataan lembaga antirasuah itu akan memantau pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU di Provinsi Lampung pada tanggal 22—23 Desember.
"KPK menerima informasi yang beredar melalui aplikasi pesan dan media sosial terkait dengan pungutan kepada ASN untuk tujuan tertentu dan nomor telepon yang dicantumkan sebagai saluran pengaduan dalam informasi tersebut bukan merupakan nomor saluran pengaduan masyarakat KPK," katanya dalam keterangannya di Jakarta.
Masyarakat yang mengetahui adanya dugaan tindak pidana korupsi dapat menyampaikan pengaduannya kepada KPK melalui email pengaduan@kpk.go.id, SMS 08558575575, WhatsApp 0811959575, website KWS http://kws.kpk.go.id, atau menyampaikan surat dan datang langsung ke Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kavling 4, Jakarta.
Baca juga: Ubah jadwal Muktamar NU, Rais Aam PBNU digugat ke pengadilan
KPK, lanjut dia, berulang kali menerima informasi adanya oknum yang mengaku sebagai pegawai KPK maupun penyampaian informasi hoaks yang tujuannya untuk melakukan pemerasan, penipuan, maupun tindak kejahatan lainnya kepada masyarakat.
"KPK tegas meminta kepada oknum tersebut untuk segera menghentikan aksinya. KPK juga mengimbau masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan KPK," ujarnya.
Baca juga: Pengharaman uang kripto jadi pembahasan di Muktamar NU
Berita Terkait
Endra Rosana terpilih jadi Ketua GP Ansor Kotim
Sabtu, 19 Oktober 2024 20:15 Wib
Tak ada sejarah MLB di Nahdlatul Ulama
Senin, 30 September 2024 17:36 Wib
Dislutkan Kalteng kaji tiru NTB optimalkan pengelolaan kawasan konservasi
Kamis, 12 September 2024 12:27 Wib
Sekda Kalteng: LKD Fatayat NU diharap lahirkan kader berwawasan Islam
Jumat, 2 Agustus 2024 16:42 Wib
Polisi didesak tuntaskan kasus tewasnya kader Fatayat NU di dalam karung
Senin, 22 Juli 2024 20:36 Wib
MUI nonaktifkan dua orang terkait pertemuan dengan Presiden Israel
Rabu, 17 Juli 2024 20:17 Wib
Berniat ikut Pilkada 2024, Ketua NU Murung Raya daftar ke tujuh partai
Senin, 20 Mei 2024 16:34 Wib
GP Ansor dukung Tokoh NU ikut Pilkada Kalteng 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 13:39 Wib