"Bayangkan Anda berada di sebuah bar dengan banyak orang yang terinfeksi. Jika beberapa orang memiliki varian Omicron dan yang lain memiliki varian Delta, mereka semua melepaskan partikel virus tersebut ke udara, memaparkan pada Anda kedua varian tersebut," kata dia seperti dikutip dari Health, Kamis.
Melalui cara itu, Anda bisa mendapatkan kedua varian virus secara bersamaan.
Baca juga: Kasus infeksi Omicron kemungkinan mendominasi di AS
Varian Omicron menginfeksi beberapa sel, dan varian Delta menginfeksi yang lain. Setiap kali virus memasuki tubuh Anda, partikel tidak akan mengikat setiap sel. Jadi, jenis virus berbeda dapat mengikat sel yang berbeda pada waktu yang sama.
"Anda bisa memiliki lebih banyak Delta daripada Omicron atau sebaliknya. Keduanya dapat berpotensi menyebabkan infeksi," tutur Russo.
Sementara itu, pakar penyakit menular Johns Hopkins Johns Center for Health Security Amesh A. Adalja, MD menambahkan, ada kemungkinan seseorang juga mengontrak mendapatkan dua strain berganatian. Meskipun skenario ini mungkin lebih sulit didapat, karena kekebalan tubuh mulai berkembang setelah infeksi COVID-19.
Di sisi lain, COVID-19 bukan satu-satunya penyakit dengan kemungkinan hal ini dapat terjadi karena bisa terjadi dengan infeksi lain, termasuk flu.
Sebuah pembahasan pada tahun 2015 di Journal of Clinical Virology menyebutkan, koinfeksi influenza A/H3N2 dan influenza A/H1N1pdm09 terdeteksi pada anak laki-laki berusia 3 tahun di Kamboja pada tahun 2014.
Para penulis studi menyimpulkan, meskipun tidak jelas seberapa sering ini terjadi, pihak laboratorium tetap harus mempertimbangkan kemungkinannya selama pengawasan flu.
Baca juga: Cegah penularan Omicron dengan cuci rongga hidung
Baca juga: Masker kain tak efektif lindungi diri dari varian Omicron
Baca juga: Bukti menunjukkan Omicron sebabkan gejala lebih ringan