Palangka Raya (ANTARA) - Pemberian bantuan Unit Pengolahan Hasil (UPH) dari pemerintah kepada masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah, membantu meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha tanaman pangan.
"Ditjen Tanaman Pangan Kementan melalui kami, telah mewujudkan pemberian bantuan berupa UPH kedelai, jagung dan tanaman pangan lainnya sejak tahun 2021," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Jumat.
Bantuan sarana UPH untuk pengolahan kedelai menjadi tahu atau tempe sebanyak tiga unit diserahkan ke Poktan Bangkit Alam Borneo, Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya, Poktan Karya Bersama, Desa Palu Rejo, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, serta Poktan Suka Maju, Desa Malintut, Kecamatan Raren Batuah, Kabupaten Barito Timur.
Kemudian untuk UPH jagung yakni pengolahan pakan ternak, sebanyak satu unit diserahkan ke Kabupaten Barito Utara dan UPH tanaman pangan lainnya sebanyak dua unit diserahkan ke Kabupaten Barito Timur dan Kotawaringin Barat.
"Penanganan pengolahan hasil tanaman pangan merupakan salah satu kegiatan strategis Kementan mendukung terwujudnya produk pangan aman dan bermutu," jelasnya.
Sasaran penggunaan sarana pengolahan hasil tanaman pangan sangat diperlukan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah maupun meningkatkan mutu hasil produk. Hingga pada akhirnya meningkatkan pendapatan pelaku usaha.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Irpan Rianto menambahkan, semua UPH tersebut telah diterima oleh kelompok tani serta dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan perannya dalam mengatasi permasalahan pembangunan pertanian di sektor hilir, yakni mengutamakan keamanan pangan melalui bantuan sarana prasarana.
Bantuan tersebut tentu yang memenuhi standar jaminan mutu GMP bagi industri pangan. Sesuai dengan acuan Good Manufacturing Practices (GMP) yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu, baik dan aman secara konsisten.
Oleh karenanya, implementasi yang diterapkan pelaku usaha pangan adalah menerapkan sanitasi dan pengolahan dalam proses produksi pengolahan hasil sebagai titik awal mengendalikan risiko keamanan pangan.
Untuk pemasaran produk olahan tersebut, masih pada pemasaran lokal di pasar-pasar setempat. Misalnya Poktan Bangkit Alam Borneo yang mulai mengembangkan pemasaran produk olahan tahu setiap Jumat di Pasar Tani Dinas Pertanian Palangka Raya dan rata-rata produksi per hari mencapai 100 potong tahu, dan terkadang juga menerima pemesanan dari konsumen.
Berita Terkait
Wuling siapkan ratusan unit mobil listrik untuk World Water Forum di Bali
Jumat, 17 Mei 2024 9:53 Wib
Legislator Gumas wujudkan tiga unit trail untuk pemerintah desa
Senin, 13 Mei 2024 19:50 Wib
Kreator mobil klasik di Bali produksi puluhan unit digemari pasar asing
Jumat, 10 Mei 2024 18:56 Wib
Imigrasi-Pemkab Barut koordinasikan sarana Unit Kerja Keimigrasian
Jumat, 26 April 2024 14:54 Wib
Pemkab Barito Utara siap fasilitasi server gedung UKK Imigrasi
Rabu, 24 April 2024 7:23 Wib
Setiap ASN di IKN dapat 1 unit hunian apartemen
Jumat, 19 April 2024 17:30 Wib
Pemkab Barito Utara perbaiki 114 unit rumah tidak layak huni
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Kemhan resmi beli dua unit kapal selam Prancis
Jumat, 5 April 2024 12:43 Wib