Bupati Nadalsyah hadiri peringatan hari jadi Kalteng

id Hari jadi kalteng,Bupati barut,Barito utara,kalteng

Bupati Nadalsyah hadiri peringatan hari jadi Kalteng

Bupati Barito Utara Nadalsyah didampingi Ketua TP PKK  Sri Hidayati  menghadiri upacara peringatan hari jadi ke-65 Provinsi Kalteng di halaman kantor Gubernur setempat, Palangka Raya, Senin (23/5/2022). ANTARA/HO-Prokopim Barut

Palangka Raya (ANTARA) - Bupati Barito Utara Nadalsyah didampingi Ketua TP PKK  Sri Hidayati  menghadiri upacara peringatan hari jadi ke-65 Provinsi Kalimantan Tengah yang dilaksanakan di halaman kantor Gubernur setempat. 

Peringatan hari jadi ke-65 provinsi Kalteng yang mengusung tema "SDM Bangkit, Kalteng Berakhlak Penuh dengan Keberkahan" dihadiri oleh anggota DPR RI, bupati/wali kota dan pejabat lainnya di Palangka Raya, Senin.

Dari Kabupaten Barito Utara, selain Bupati dan Ketua TP PKK hadir juga Ketua DPRD  Mery Rukaini. Sementara, Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Muhlis , Staf Ahli Bupati, dan Asisten Sekda mengikuti upacara peringatan hari jadi ke-65  Kalteng secara virtual di rumah jabatan bupati di Muara Teweh.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran  mengharapkan bagi masyarakat Kalteng untuk bangkit setelah dua tahun melawan pandemi COVID-19. 

Disampaikan juga bahwa potensi SDA di Kalteng masih melimpah, diharapkan investasi di Kalteng semakin berkembang. 

"Kalteng juga ditetapkan sebagai food estate oleh Presiden RI," kata Sugianto. 

Terakhir, gubernur menutup pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang yang telah digelar. 

Bupati Barito Utara Nadalsyah mengucapkan selamat hari jadi ke-65 provinsi Kalteng. 

"Semoga dengan momen hari jadi ini, SDM di provinsi Kalteng  dapat bangkit dan masyarakatnya semakin berakhlak penuh dengan keberkahan," ujar Nadalsyah.

Bupati dan Ketua TP PKK usai menghadiri upacara peringatan hari jadi ke-65 provinsi Kalteng mengikuti Halalbihalal yang dilaksanakan di Aula Jayang Tingang kantor Gubernur Kalteng.

Gubernur Kalteng Kalteng Sugianto Sabran menegaskan dirinya siap menjadi terdepan, menuntut serta memaksa seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di provinsi setempat, agar merealisasikan plasma 20 persen kepada masyarakat sekitar sebagai tindak lanjut peraturan perundang-undangan.

"Jika para bupati setuju perusahaan kelapa sawit wajib merealisasikan plasma 20 persen dari luas kebunnya, saya akan membawa (para bupati) ke Presiden RI," kata Sugianto