Barito Utara pecahkan rekor dunia membuat tumpi jawau terbanyak
Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, berhasil meraih piagam penghargaan rekor dunia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas pemecahan rekor pembuatan wadai menumpi atau tumpi jawau (lempeng singkong) terbanyak dengan peserta mencapai 1.440 orang yang digelar di kawasan water front city Muara Teweh.
Penyerahan piagam penghargaan rekor dunia Indonesia ini diserahkan perwakilan MURI Awan Rahargo kepada Bupati Barito Utara Nadalsyah dan Sekda Muhlis selaku Ketua panitia HUT kabupaten setempat pada puncak peringatan Hari Jadi ke-72 Barito Utara di arena terbuka Tiara Batara Muara Teweh, Rabu.
Perwakilan MURI Awan Rahargo mengatakan rekor MURI itu biasanya akan disematkan dengan katagori rekor Indonesia atau rekor nasional, akan tetapi pada Festival Menumpi Jawau tahun 2022 menjadi spesial karena mengangkat silsilah seni dan budaya khas Indonesia.
"Sehingga gradenya akan kami naikkan dan ini dikukuhkan sebagai rekor dunia yang dicatat dengan nomor urut rekor ke 10.398 dianugerahkan dengan hormat dan bangga kepada seluruh masyarakat Barito Utara dan hari ini diterima Bupati Barito Utara Nadalsyah sebagai pemrakarsa penyelenggara pembuatan wadai tumpi jawau serentak terbanyak di dunia," kata Awan dengan disambut tepuk tangan peserta peringatan puncak HUT ke-72 Barito Utara.
Awan mengatakan festival ini dikemas dalam bentuk perlombaan manumpi jawau yang diikuti 72 kelompok sesuai usia kabupaten Barito Utara dengan jumlah peserta sebanyak 1.440 orang.
"Tumpi jawau menghasilkan 15 variasi jenis untuk pertama kalinya," kata dia.
Baca juga: Barito Utara siap pecahkan rekor MURI membuat tumpi jawau terbanyak
Bupati Barito Utara, Nadalsyah mengatakan menumpi jawau yang merupakan salah satu makanan kuliner khas dari daerah ini yang berbahan baku singkong.
"Kita mengharapkan agar nantinya tumpi jawau dapat diolah dengan berbagai variasi, sehingga menambah khazanah masakan kuliner Barito Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya. Alhamdulillah festival yang kita tercatat sebagai rekor dunia," kata Nadalsyah.
Bupati juga meminta kepada masyarakat agar dapat menjadikan tumpi jawau sebagai jajanan yang mampu menciptakan peluang bisnis atau ekonomi.
"Dengan dimaksimalkan potensi tumpi jawau nantinya dapat dijadikan salah satu jajanan atau kue yang dijual sebagai penambah hasil ekonomi masyarakat," katanya.
Penyerahan piagam penghargaan rekor dunia Indonesia ini diserahkan perwakilan MURI Awan Rahargo kepada Bupati Barito Utara Nadalsyah dan Sekda Muhlis selaku Ketua panitia HUT kabupaten setempat pada puncak peringatan Hari Jadi ke-72 Barito Utara di arena terbuka Tiara Batara Muara Teweh, Rabu.
Perwakilan MURI Awan Rahargo mengatakan rekor MURI itu biasanya akan disematkan dengan katagori rekor Indonesia atau rekor nasional, akan tetapi pada Festival Menumpi Jawau tahun 2022 menjadi spesial karena mengangkat silsilah seni dan budaya khas Indonesia.
"Sehingga gradenya akan kami naikkan dan ini dikukuhkan sebagai rekor dunia yang dicatat dengan nomor urut rekor ke 10.398 dianugerahkan dengan hormat dan bangga kepada seluruh masyarakat Barito Utara dan hari ini diterima Bupati Barito Utara Nadalsyah sebagai pemrakarsa penyelenggara pembuatan wadai tumpi jawau serentak terbanyak di dunia," kata Awan dengan disambut tepuk tangan peserta peringatan puncak HUT ke-72 Barito Utara.
Awan mengatakan festival ini dikemas dalam bentuk perlombaan manumpi jawau yang diikuti 72 kelompok sesuai usia kabupaten Barito Utara dengan jumlah peserta sebanyak 1.440 orang.
"Tumpi jawau menghasilkan 15 variasi jenis untuk pertama kalinya," kata dia.
Baca juga: Barito Utara siap pecahkan rekor MURI membuat tumpi jawau terbanyak
Bupati Barito Utara, Nadalsyah mengatakan menumpi jawau yang merupakan salah satu makanan kuliner khas dari daerah ini yang berbahan baku singkong.
"Kita mengharapkan agar nantinya tumpi jawau dapat diolah dengan berbagai variasi, sehingga menambah khazanah masakan kuliner Barito Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya. Alhamdulillah festival yang kita tercatat sebagai rekor dunia," kata Nadalsyah.
Bupati juga meminta kepada masyarakat agar dapat menjadikan tumpi jawau sebagai jajanan yang mampu menciptakan peluang bisnis atau ekonomi.
"Dengan dimaksimalkan potensi tumpi jawau nantinya dapat dijadikan salah satu jajanan atau kue yang dijual sebagai penambah hasil ekonomi masyarakat," katanya.