Palu (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyoroti sembilan kasus kekerasan seksual terhadap kaum difabel di Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Seharusnya seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah harus melindungi kaum difabel, bukan malah menjadikannya sebagai objek kekerasan," kata Risma di Palu, Rabu.
Dia menjelaskan keberadaan kaum difabel di tengah-tengah lingkungan sosial sudah seharusnya dapat menumbuhkan rasa kasih sayang, kepedulian, dan kepekaan antarsesama manusia.
Sebab, menurut dia, siapa pun tidak ada yang menghendaki atas kondisi tersebut serta sebaliknya dapat dialami semua orang.
Oleh karena itu, dia meminta agar kaum difabel harus mendapatkan penghargaan yang sama saat berada di ruang publik, salah satu caranya dengan menyediakan fasilitas memadai.
"Terus terang, kami dari Kemensos sedang memerangi ketidakadilan terhadap kaum difabel," jelas Risma.
Terkait berbagai kasus kekerasan seksual yang dialami kaum difabel, ia meminta agar aparat penegak hukum bekerja dengan maksimal.
"Karena kalau itu dilakukan kepada kaum difabel, maka hukumannya harus ditambah sepertiga, jadi pemberatan itu ada dan menjadi upaya yang sedang kami perjuangkan hingga saat ini," kata Risma.
Berita Terkait
Kak Seto sebut Gim dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan
Jumat, 12 April 2024 18:41 Wib
Kekerasan terhadap jurnalis perempuan perlu diintervensi
Jumat, 29 Maret 2024 12:05 Wib
Seorang pelajar SMP alami kekerasan seksual oleh sembilan orang
Kamis, 7 Maret 2024 17:48 Wib
Disdik Palangka Raya minta satuan pendidikan cegah kekerasan di sekolah
Rabu, 6 Maret 2024 17:41 Wib
Disdik Kotim minta TPPK utamakan pencegahan kekerasan di sekolah
Jumat, 2 Februari 2024 13:45 Wib
Kak Seto temui anak korban kekerasan seksual di Pekanbaru
Kamis, 18 Januari 2024 8:51 Wib
Anggota DPRD Seruyan berharap adanya regulasi penanganan kekerasan terhadap anak
Selasa, 19 Desember 2023 23:34 Wib
Sekolah di Kotim diwajibkan bentuk TPPK cegah kekerasan anak
Kamis, 30 November 2023 21:41 Wib