Buntok (ANTARA) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Barito Selatan, Kalimantan Tengah melaksanakan sarasehan guna menyinergikan sejumlah program bersama pemerintah kabupaten setempat.
"Kegiatan sarasehan ini merupakan sarana komunikasi antar anggota KTNA dengan perwakilan pemerintah," kata Ketua KTNA Barito Selatan, Jumadi di Buntok, Rabu.
Dikatakannya, hal itu mengingat, potensi pertanian, baik dari ketersediaan lahan maupun sumber daya manusia (SDM) di Barito Selatan cukup tersedia.
Jumadi juga menyampaikan, untuk pertanian di Barito Selatan belum ke arah agro ekonomi dan agro industri, sebab, sistem pertaniannya masih tradisional yang hanya untuk konsumsi sendiri.
"Kendalanya karena petani masih kekurangan modal, pengetahuan dan kekurangan pupuk," terangnya.
Baca juga: Banser NU dan Kokam salurkan 10 ribu paket sembako bantu masyarakat terdampak banjir di Barsel
Oleh karena itu, melalui sarasehan ini akan diketahui sejumlah kebijakan pemerintah kabupaten Barito Selatan, sehingga nantinya bisa diserap para petani.
"Termasuk juga mengenai transformasi pupuk dari kimia ke pupuk organik yang masih terkendala pada budaya petani," ucapnya.
Sementara itu Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan, Mirwansyah sangat mengapresiasi dilaksanakannya sarasehan tersebut.
"Melalui kegiatan ini akan dirumuskan program-program yang selaras dengan program pemerintah, sehingga nantinya dapat meningkatkan produksi pangan di Barito Selatan," ucapnya.
Baca juga: Ketua Komisi III DPRD Barsel minta pemkab tingkatkan perhatian pada perajin
Ia berharap, hasil dari sarasehan ini akan ada masukan dan sumbangan pemikiran untuk pemerintah kabupaten agar lebih memajukan bidang pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, Ida Safitri menyampaikan KTNA merupakan mitra dari pemerintah daerah.
"Kegiatan yang dilaksanakan ini untuk melakukan kolaborasi dan sinergisitas program guna membangkitkan kembali pembangunan pertanian di Barito Selatan," bebernya.
Dalam sarasehan ini, pihaknya juga akan menghimpun masukan-masukan dari petani dan nelayan terkait hambatan atau kendala guna dicarikan solusi, agar pertanian di daerah ini bisa lebih maju kedepannya.
"Melalui sarasehan ini, kita juga mempersiapkan diri untuk mengikuti pekan daerah yang akan dilaksanakan di Kabupaten Sukamara dan pekan nasional di Padang, Sumatera Barat pada 2023 mendatang," demikian Ida Safitri.
Baca juga: Pemkab dan DPRD Barsel setuju raperda retribusi bangunan menjadi perda