Penerbangan ke Muara Teweh kembali dibatalkan akibat kabut asap
Muara Teweh (ANTARA) - Penerbangan dari dan ke Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dibatalkan karena kembali terganggu kabut asap.
"Hari ini ada dua maskapai penerbangan yang membatalkan terbang ke Muara Teweh, akibat kabut asap kembali tebal," kata Kepala Bandara Haji Muhammad Sidik Endang Setiawan di Muara Teweh, Rabu.
Menurut dia, maskapai yang batal terbang ke Muara Teweh yakni Wings Air tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Muara Teweh dan penerbangan Airfast rute Balikpapan, Kalimantan Timur - Muara Teweh.
Dibatalkannya penerbangan ini, kata dia, karena Bandara Haji Muhammad Sidik merupakan bandar udara visual jadi visibility (jarak pandang) yang dibutuhkan sekitar 5000 meter, sementara hari ini jarak pandang pada pagi hingga siang hanya 500 meter dan sore sekitar 900 meter.
"Karena tidak aman untuk penerbangan, maka kedua rute tersebut hari ini dibatalkan," kata Endang.
Endang mengatakan, batalnya penerbangan ini membuat penumpang Maskapai Wings Air dengan pesawat jenis ATR 72-600. Dari Banjarmasin sebanyak 63 orang dan di Muara Teweh ada 62 penumpang serta penumpang Airfast dengan pesawat Twin Otter dari Muara Teweh 11 orang batal berangkat ke Balikpapan.
Sebagian penumpang ada yang membatalkan penerbangan dan melanjutkan perjalan menggunakan angkutan jalan darat ke masing-masing kota tujuan yang membutuhkan waktu relatif lama sekitar 9-13 jam.
"Untuk jadwal penerbangan tetap ada setiap hari, namun tergantung dari visibility kabut asapnya, semoga besok cuaca membaik," ujar Endang Setiawan.
Baca juga: Kabut asap, Wings Air hentikan penerbangan ke Muara Teweh
Baca juga: Kabut asap semakin pekat, Pemkab Barito Utara longgarkan jam belajar
"Hari ini ada dua maskapai penerbangan yang membatalkan terbang ke Muara Teweh, akibat kabut asap kembali tebal," kata Kepala Bandara Haji Muhammad Sidik Endang Setiawan di Muara Teweh, Rabu.
Menurut dia, maskapai yang batal terbang ke Muara Teweh yakni Wings Air tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Muara Teweh dan penerbangan Airfast rute Balikpapan, Kalimantan Timur - Muara Teweh.
Dibatalkannya penerbangan ini, kata dia, karena Bandara Haji Muhammad Sidik merupakan bandar udara visual jadi visibility (jarak pandang) yang dibutuhkan sekitar 5000 meter, sementara hari ini jarak pandang pada pagi hingga siang hanya 500 meter dan sore sekitar 900 meter.
"Karena tidak aman untuk penerbangan, maka kedua rute tersebut hari ini dibatalkan," kata Endang.
Endang mengatakan, batalnya penerbangan ini membuat penumpang Maskapai Wings Air dengan pesawat jenis ATR 72-600. Dari Banjarmasin sebanyak 63 orang dan di Muara Teweh ada 62 penumpang serta penumpang Airfast dengan pesawat Twin Otter dari Muara Teweh 11 orang batal berangkat ke Balikpapan.
Sebagian penumpang ada yang membatalkan penerbangan dan melanjutkan perjalan menggunakan angkutan jalan darat ke masing-masing kota tujuan yang membutuhkan waktu relatif lama sekitar 9-13 jam.
"Untuk jadwal penerbangan tetap ada setiap hari, namun tergantung dari visibility kabut asapnya, semoga besok cuaca membaik," ujar Endang Setiawan.
Baca juga: Kabut asap, Wings Air hentikan penerbangan ke Muara Teweh
Baca juga: Kabut asap semakin pekat, Pemkab Barito Utara longgarkan jam belajar