Jakarta (ANTARA) - Tesla, perusahaan mobil listrik asal AS, bakal menarik sekitar 200.000 kendaraannya untuk model S,X, dan Y yang telah beredar di AS karena adanya masalah spion.
Kabar itu pertama kali diumumkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) yang menyebutkan masalah spion itu terjadi akibat perangkat lunak yang mengalami malfungsi.
Adapun kerusakan pada bagian spion secara lebih rinci dijelaskan disebabkan oleh ketidakstabilan perangkat lunak, dapat mengurangi visibilitas pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Baca juga: Pabrik Tesla di Jerman berhenti berproduksi imbas konflik Laut Merah
Tesla memastikan penarikan itu bakal dilakukan pada model S,X, dan Y yang merupakan keluaran 2023.
Sebenarnya Tesla telah merilis pembaruan perangkat lunak gratis dengan sifat Over-the-Air (OTA) untuk mengatasi masalah ini, menurut NHTSA. Pada 22 Januari, Tesla telah mengidentifikasi 81 klaim garansi yang mungkin terkait dengan kondisi spion tersebut.
Sebelumnya, NHTSA membuka penyelidikan pada Agustus 2021 terkait fungsi autopilot Tesla setelah mengidentifikasi lebih dari selusin kecelakaan di mana kendaraan Tesla menabrak kendaraan darurat stasioner. Demikian dilaporkan oleh Reuters, Jumat (26/1) waktu setempat.
Berita Terkait
Ini penyebab BYD 'recall' 96.714 kendaraan di China
Senin, 30 September 2024 13:00 Wib
Tesla tarik kembali 1,8 juta kendaraan
Rabu, 31 Juli 2024 14:30 Wib
Chery Indonesia klarifikasi terkait 'recall' Tiggo 5X
Kamis, 30 Mei 2024 9:36 Wib
Ini penyebab Hyundai-KIA tarik kembali 170 ribu EV
Jumat, 15 Maret 2024 9:07 Wib
Toyota 'recall' beberapa model kendaraan di Indonesia
Selasa, 13 Februari 2024 16:41 Wib
Ini alasan Mercedes-Benz recall 15.502 GLC
Selasa, 13 Februari 2024 13:18 Wib
Ini penyebab Ford 'recall' varian EcoSport 1.0-liter EcoBoost di AS
Senin, 15 Januari 2024 14:34 Wib
Ini penyebab Lucid 'recall' 2.000 lebih kendaraan
Minggu, 14 Januari 2024 11:14 Wib