Dalam wawancara dengan Well and Good, Kimberly Jerdan, MD, ahli dermatologi serta ahli bedah kosmetik dan laser di Oklahoma, menjelaskan bahwa retinol merupakan sebutan untuk retinoid, senyawa yang berasal dari vitamin A.
Senyawa tersebut digunakan dalam produk-produk topikal dalam bentuk yang berbeda, termasuk di antaranya retinaldehyde, adapalene, asam retinoat, tazarotene, dan trifarotene.
Meskipun bentuknya bisa berbeda, senyawa ini pada dasarnya punya fungsi hampir sama, yakni membantu mengelupas kulit lebih cepat, menjadikannya terasa lebih halus dan tampak lebih cerah.
Kulit secara alami memperbaharui diri setiap 28 hingga 30 hari, tetapi retinoid dapat secara signifikan mengurangi waktu pergantian tersebut.
Semua jenis kulit bisa peka pada retinoid, dan kalau kulit sudah tergolong peka, penggunaan retinoid bisa meningkatkan kepekaannya.
Baca juga: Bolehkah gunakan serum retinol dan vitamin C secara bersamaan?
Metode Sandwich Retinol diterapkan dengan menggunakan pelembab untuk menciptakan penyangga antara bahan aktif dan kulit agar tidak menyebabkan iritasi. Tujuan akhirnya untuk mengurangi kekeringan, pengelupasan, dan sensitivitas kulit.
Jadi, alih-alih mengoleskan retinol pada kulit yang bersih dan kering seperti yang biasa dilakukan, Sandwich Retinol diterapkan dengan "menjepit retinol" di antara dua lapisan pelembab untuk membantu menahan intensitasnya.
Penerapan metode ini dapat membuat retinol lebih dapat ditoleransi oleh kulit sensitif.
Dalam memilih pelembap yang akan digunakan untuk memasukkan retinol, Dr. Jerdan mengatakan bahwa semakin lembut, semakin baik.
Baca juga: Produk berbahan retinol tak perlu disimpan dalam kulkas
Shari Marchbein, MD, ahli dermatologi di Kota New York, menyarankan penggunaan pelembab dengan gliserin dan dimetikon (silikon pelindung) untuk membantu menghidrasi dan menenangkan kulit jika menggunakan retinoid.
Bagi yang baru pertama menerapkan, Sandwich Retinol dapat dilakukan secara bertahap menggunakan metode 1-2-3.
Dalam hal ini, Sandwich Retinol dilakukan hanya satu malam pada pekan pertama, kemudian dua malam pada pekan kedua, tiga malam pada pekan ketiga, dan seterusnya.
Bahan lain yang dapat membuat kulit menjadi sensitif seperti benzoil peroksida dan asam salisilat (keduanya dapat membuat kulit kering dan keras) serta vitamin C (bahan aktif lain yang dapat menimbulkan iritasi beberapa jenis kulit) sebaiknya tidak digunakan saat memakai retinol.
Baca juga: 'Skincare' dengan kandungan retinol cenderung dicari penggemar 'skincare'