Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat keseluruhan komoditas ekspor di provinsi setempat pada April 2024, merupakan komoditas non migas dengan nilai 331,52 juta dolar Amerika, atau mengalami penurunan sekitar 0,74 persen dibanding Maret 2024 yang mencapai 333,98 juta dolar Amerika.
"Tetapi untuk total volume ekspor provinsi ini pada April 2024, mengalami peningkatan sekitar 1,52 persen dibanding Maret2024," ungkap Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Rabu.
Adapun komoditas utama ekspor Kalteng selama April 2024 yakni batu bara di kelompok bahan bakar mineral, minyak kelapa sawit pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati, serta bijih zirconium, niobium dan tantalum di kelompok bijih, kerak dan abu logam).
Dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas. Peningkatan terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar 29,74 juta dolar Amerika atau naik 11,74 persen, disusul oleh kelompok karet dan barang dari karet sebesar 1,80 juta dolar Amerika atau naik 146,34 persen.
"Sebaliknya, penurunan terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 15,76 juta dolar Amerika atau turun 39,77 persen," beber Eko.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor hasil tambang memiliki kontribusi paling besar atau sekitar 90,24 persen terhadap total nilai ekspor di Kalteng pada April 2024. Jika dibandingkan dengan Maret 2024, nilai ekspor hasil tambang mengalami peningkatan sebesar 28,29 juta dolar Amerika atau 10,44 persen. Adapun komoditas utama ekspor hasil tambang selama April 2024 diantaranya batu bara, bijih zirconium, niobium dan tantalum, bijih timbal, bijih seng, bijih titanium dan zirconium silikat.
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng selama Mei 2024 mencapai 124,08 persen
Sementara itu, nilai ekspor hasil industri pengolahan Kalimantan Tengah pada April 2024 mencapai 60,33 juta dolar Amerika dan memberi kontribusi sebesar 18,06 persen terhadap total nilai ekspor. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor hasil industri mengalami peningkatan senilai US$6,00 juta (14,82 persen).
"Komoditas utama ekspor hasil industri pengolahan dari Kalteng diantaranya minyak kelapa sawit, kayu olahan, karet remah (crumb rubber), bungkil dan residu, kayu lapis dan karet buatan serta veneer," demikian Eko Marsoro.
Baca juga: Kenaikan seluruh kelompok pengeluaran penyebab Kalteng alami inflasi selama Mei 2024
Baca juga: Ketimpangan gender di Kalteng alami peningkatan dan perlu perbaikan
Baca juga: Penduduk usia kerja di Kalteng naik 17,63 ribu orang