Ini mitos seputar bedah kosmetik yang perlu diketahui

id bedah kosmetik,mitos,operasi plastik

Ini mitos seputar bedah kosmetik yang perlu diketahui

Ilustrasi - Dokter bedah. (ANTARA/HO-Pexel)

Jakarta (ANTARA) -
Dokter bedah kosmetik senior dari The Esthetic Clinics dr. Debraj Shome mengemukakan bahwa banyak orang memilih menjalani prosedur bedah untuk meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki masalah medis, dan memulihkan fungsi organ tubuh.

"Rhinoplasty atau operasi hidung umumnya dilakukan untuk membantu orang agar bisa bernapas dengan bebas ketika mereka diidentifikasi memiliki tulang hidung yang patah," katanya sebagaimana dikutip oleh Hindustan Times pada Rabu (17/7).

Meskipun operasi plastik semakin populer dan sudah diterima secara luas, menurut dia, masih ada informasi yang keliru seputar itu.

Baca juga: Manfaat dan risiko dari operasi hidung

Debraj mencontohkan, masih ada orang yang menganggap bedah kosmetik seperti sedot lemak sebagai cara ampuh untuk menurunkan berat badan.

Faktanya, ia mengatakan, sedot lemak hanya dapat menghilangkan timbunan lemak lokal dan bukan merupakan alternatif upaya penurunan berat badan.

Baca juga: Yang harus diperhatikan sebelum lakukan operasi hidung

Anggapan bahwa bedah kosmetik bisa mengubah tampilan seseorang secara drastis juga tidak sepenuhnya benar.

Debraj mengatakan bahwa faktanya, prosedur kosmetik dilakukan untuk memperbaiki fitur wajah tanpa menimbulkan perubahan drastis pada penampilan. 

Ia menyampaikan, anggapan bahwa prosedur bedah kosmetik selalu melibatkan rasa sakit dan proses pemulihan panjang saat ini juga tidak selalu benar.

Meskipun setiap prosedur bedah menimbulkan ketidaknyamanan, ia mengatakan, saat ini kemajuan teknologi telah dapat meminimalkan rasa sakit dan waktu pemulihan akibat operasi plastik.

Baca juga: Tren bedah plastik 2019, operasi hidung pakai tulang iga

Baca juga: Komentar Tompi terkait proses operasi plastik