Banjarmasin (ANTARA) - Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Ditresnarkoba Polda Kalsel) mengungkap jaringan gembong narkoba internasional Fredy Pratama sang pengendali 20 kilogram sabu-sabu yang ditangkap kerap merekrut para kurir paket di berbagai kota.
"Hasil analisa penyidikan kami didapat profil para tersangka ternyata memiliki pengalaman jasa pengantar barang atau kurir paket perusahaan jasa pengiriman," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya di Banjarmasin, Selasa.
Selain itu, jaringan ini juga merekrut para mantan pengemudi taksi online yang dinilai memiliki pengalaman dalam hal mobilitas di jalan dan menguasai suatu wilayah.
Kelana pun menegaskan bukan bermaksud mendeskriditkan suatu profesi, namun hanya sebagai pengingat bagi siapa pun agar tidak tergoda bujuk rayu untuk terlibat peredaran narkoba.
"Kami sampaikan ini bertujuan agar masyarakat teredukasi, sehingga tidak mudah terlibat dalam peredaran narkoba," ujarnya.
Apalagi imbalan uang yang dijanjikan ataupun diterima para kurir narkoba ini, kata Kelana, tidak akan pernah setimpal dengan ancaman hukuman pidana jika tertangkap.
"Jangan tergiur seberapa pun bayarannya, mari sama-sama berantas peredaran narkoba demi menyelamatkan kita semua dari kehancuran generasi penerus akibat narkoba," ujar Kelana.
Baca juga: Polisi gagalkan peredaran 88 kg sabu jaringan Fredy Pratama
Sebelumnya, tim yang dipimpin Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Ade Harri Sistriawan menangkap lima tersangka berinisial ARE, warga Kalsel dan empat orang lainnya warga Bandung, Jawa Barat berinisial MRF, DH, MRM dan RSH dalam peredaran 20 kilogram sabu pada Selasa (9/7).
Kelima pelaku itu terdeteksi berpindah-pindah tempat melakukan peredaran sabu dengan jaringan antarprovinsi yang terafiliasi dengan Fredy Pratama mendapatkan pasokan barang haram tersebut dari Malaysia yang masuk melalui Kalimantan Barat.
Sebelum tertangkap di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kelima orang pelaku itu sudah memasok sabu ke Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Dalam mobilitasnya, jaringan ini sangat rapi dengan kesamaan modus operandi penggunaan sarana komunikasi aplikasi BlackBerry Messenger Enterprise dan aplikasi Sinyal.
Berita Terkait
Vietnam waspadai lemparan jauh Arhan
Minggu, 15 Desember 2024 13:29 Wib
Tiga pemain RI di luar negeri gabung tim jelang Piala AFF
Jumat, 29 November 2024 21:08 Wib
Polisi bongkar jaringan Fredy Pratama selundupkan 70,76 kg sabu di Banjarmasin
Rabu, 23 Oktober 2024 14:56 Wib
Dua pembalap Indonesia raih podium di World Supersports 300 Prancis
Kamis, 12 September 2024 7:54 Wib
Veda tutup musim pertama di Red Bull Rookies Cup pada posisi delapan
Senin, 9 September 2024 7:16 Wib
Pratama Arhan tetap dipanggil untuk perkuat timnas Indonesia
Jumat, 23 Agustus 2024 20:53 Wib
Veda perlahan tapi pasti, mengetuk pintu panggung balapan Eropa
Rabu, 21 Agustus 2024 8:30 Wib
Kado Hari Kemerdekaan RI, Veda persembahkan podium pertamanya
Senin, 19 Agustus 2024 6:40 Wib