Jakarta (ANTARA) -
"Setuju azan di TV diganti dengan running text demi menghormati saudara-saudara kita yang sedang misa," ujar Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Anderyan Noor dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Anderyan mengatakan azan di televisi bersifat rekaman, sehingga tidak masalah. Apalagi azan di masjid tetap berkumandang sebagai ajakan shalat yang sesungguhnya.
Baca juga: Paus sebut keluarga di RI miliki tiga-empat anak adalah contoh yang bagus
Misa yang dipimpin Paus Fransiskus akan dimulai pada Kamis pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB. Di sela-sela misa ini akan berbarengan dengan masuknya azan Maghrib.
Maka dari itu, azan TV bisa diganti oleh teks berjalan agar ibadah misa tidak terputus, utamanya bagi mereka yang tidak bisa menyaksikan langsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Lagian dari 365 hari, masa sehari saja untuk toleransi kita tidak mau menghormati saudara kita untuk beribadah," kata dia.
Baca juga: Kunjungan Paus harus dimaknai untuk bangun perdamaian, kata Menag Yaqut
Menurut dia, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia harus dirayakan dan dihormati. Selain itu memberikan kesempatan pula kepada umat Katolik untuk menikmati proses ibadah secara langsung.
"Sangat jarang Paus datang ke Indonesia, biarkan saudara-saudara kita menikmati proses ibadah tersebut. Kita kaum Muslim sementara bisa menyiapkan pengingat azan melalui media lain seperti HP dan mushola/masjid di sekitar tempat tinggal kita," kata dia.
Baca juga: Warga bisa lihat langsung Paus saat di Kedubes Vatikan dari jarak 50 meter
Baca juga: Kedatangan Paus Fransiskus, Imigrasi Soetta siagakan tim pengawas
Baca juga: Kemenag sebut kedatangan Paus Fransiskus tunjukkan kerukunan agama terjamin