Sampit (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah akan meminjam ekskavator pertanian di sejumlah kecamatan untuk mengurai penumpukan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Saat ini yang paling dikeluhkan adalah tumpukan sampah di TPA. Kita berupaya sebelum hari raya agar tidak terus menumpuk di TPA," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas DLH Kotawaringin Timur, Marjuki di Sampit, Kamis.
Area TPA yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman km 15 cukup luas yakni sekitar 68 hektare yang terdiri dari beberapa blok. Namun saat musim hujan seperti sekarang, banyak lokasi yang tidak bisa dimasuki truk pengangkut sampah karena akses jalannya menjadi rusak.
Untuk itulah selain penataan depo, DLH juga akan membenahi pengelolaan TPA agar bisa dioptimalkan. Tumpukan sampah di titik-titik yang jalannya mudah diakses, harus segera diurai agar lokasi tersebut bisa optimalkan untuk pembuangan sampah.
Upaya yang dilakukan DLH saat ini belum optimal karena terbatasnya alat berat yang dimiliki, dan ada yang rusak. Jika tidak segera diurai, dikhawatirkan gunungan sampah terus meningkat dan semakin sulit diurai.
Baca juga: Bupati siap evaluasi manajemen RSUD dr Murjani Sampit
Marjuki yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mengaku telah menyampaikan masalah ini kepada Bupati Halikinnor. Menurutnya, bupati juga mendukung langkah yang akan diambil sebagai solusi secepatnya.
DLH sedang menyiapkan surat peminjaman ekskavator yang saat ini dikelola Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di kecamatan. Seperti diketahui, 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur sudah memiliki masing-masing satu unit ekskavator multifungsi yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian maupun keperluan lain seperti pemeliharaan jalan, pengairan dan lainnya.
"Mungkin dalam satu atau dua hari ini akan diteken suratnya, kita akan pinjam dulu alat pertanian yaitu ekskavator di kecamatan untuk dibawa ke TPA. Saya ajukan pinjam minimal dua unit, kalau bisa lebih. Kita pinjam dulu karena alat kita di TPA sering rusak," ujar Marjuki.
Marjuki berharap upaya ini berhasil dalam mengurai dan menata tumpukan sampah di TPA. Dengan begitu, pengangkutan sampah dari delapan depo sampah di Sampit bisa semakin lancar saat dibuang di TPA tersebut.
"Kami juga meminta kepedulian seluruh masyarakat, instansi, pengelola tempat usaha dan tempat wisata untuk turut menekan produksi sampah dan membuang sampah pada tempat dan waktu yang sudah ditentukan," demikian Marjuki.
Baca juga: SMPN 4 Sampit tumbuhkan jiwa sosial murid melalui berbagi takjil
Baca juga: Dishub Kotim pastikan pemeriksaan ketat angkutan Lebaran
Baca juga: Puskesmas di Kotim turut disiagakan selama libur Lebaran