Bukan hanya tempat berjualan, Swalayan UMKM Sampit berikan pembinaan dan edukasi

id Swalayan UMKM, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, ekonomi, umkm

Bukan hanya tempat berjualan, Swalayan UMKM Sampit berikan pembinaan dan edukasi

Pengelola Swalayan UMKM Sampit Nurifah (kanan) bersama anggotanya menunjukkan produk UMKM yang dijual di Swalayan UMKM Sampit, Rabu (28/5/2025). ANTARA/Devita Maulina

Sampit (ANTARA) - Swalayan UMKM Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bukan hanya menjadi etalase atau tempat penjualan produk-produk UMKM, tetapi juga menjadi wadah pembinaan dan edukasi terkait usaha kecil, mikro dan menengah.

“Kami ingin kedepannya Swalayan UMKM Sampit ini tidak hanya menjadi tempat jual beli atau menampung produk UMKM, tetapi juga tempat pembinaan dan edukasi, khususnya generasi muda,” kata salah seorang Pengelola Swalayan UMKM Sampit Nurifah di Sampit, Rabu.

Ia menyampaikan, setelah hampir setengah tahun beroperasi, Swalayan UMKM Sampit yang berada di bawah kewenangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim ini resmi membentuk kepengurusan.

Pembentukan kepengurusan ini menjadi titik balik bagi Swalayan UMKM Sampit untuk semakin mantap untuk melangkah maju, karena dengan kepengurusan yang resmi ini setiap pekerjaan menjadi lebih terarah.

Pihaknya memiliki misi menjadikan Swalayan UMKM Sampit benar-benar pusat UMKM lokal, bukan sekadar tempat promosi dan berjualan tetapi juga menjadi tempat tumbuh dan berkembangan UMKM di Bumi Habaring Hurung tersebut.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya menyiapkan program pembinaan dan edukasi bagi yang berminat maupun yang sudah mulai menjalankan UMKM, terutama generasi muda seperti pelajar maupun mahasiswa yang memiliki bakat kerajinan tangan maupun kuliner agar bisa tersalurkan.

“Dengan begitu kita juga bisa melakukan regenerasi UMKM, karena kebanyakan produk UMKM yang ada sekarang diproduksi oleh yang tua-tua. Makanya, kedepannya kami punya program supaya generasi muda kita memiliki bakat dan kemampuan di bidang itu,” ujarnya.

Saat ini pihaknya tengah menyusun konsep pembinaan yang terorganisir dengan menyesuaikan pada kondisi pelaku UMKM agar materi pembinaan tidak monoton dan lebih berkualitas.

Misalnya, materi pembinaan yang disampaikan untuk pelaku UMKM yang baru merintis atau junior dibedakan dengan yang senior, karena keduanya berada pada level yang berbeda.

Baca juga: Kadisdik Kotim dapat penghargaan dari UMPR

Contoh lainnya, pelaku UMKM dengan modal Rp1 juta ke bawah tidak disamakan dengan yang memiliki modal lebih dari Rp5 juta, karena modal ini sangat berpengaruh pada kapasitas pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.

“Kami juga ingin agar pembinaan itu bisa berkelanjutan, kalau kelompok A sudah dilanjutkan ke kelompok B dan begitu seterusnya supaya edukasi yang diberikan bisa diserap semua UMKM. Kalau sekarang kan cenderung kelompok yang itu-itu saja yang ikut pembinaan,” jelasnya.

Nurifah pun mengajak para pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah wawasan untuk mengembangkan usaha yang dijalankan atau sekadar berbagi pengalaman untuk pelaku UMKM lainnya.

Swalayan UMKM Sampit juga siap menampung produk-produk UMKM hasil pembinaan tersebut serta akan membantu membantu mempromosikan dalam berbagai kegiatan yang digelar di dalam maupun luar daerah.

Dalam hal ini, pihaknya juga mulai menggaet sejumlah investor untuk bekerja sama, seperti perbankan dan perusahaan besar swasta (PBS). Saat ini sudah ada perusahaan yang membuka peluang mereka untuk memasarkan produk melalui koperasi-koperasi binaan PBS tersebut.

“Kami juga mengarahkan agar produk UMKM itu bisa dipasarkan seluas-luasnya, tidak berakhir di swalayan ini saja. Sejauh ini kita sudah bisa memasarkan ke beberapa daerah di antaranya Palangka Raya, Pangkalan Bun, Banjarmasin hingga Batam,” sebutnya.

Melalui upaya maksimal dalam promosi ini, ia berharap Swalayan UMKM Sampit serta produk-produk di dalamnya bisa dikenal masyarakat luas. Meski belum bisa bersaing secara nasional, setidaknya menjadi best seller atau paling laris di daerah sendiri.

Dengan motto terlengkap, termurah dan ternyaman pihaknya berupaya menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya untuk datang ke Swalayan UMKM Sampit agar perputaran produksi atau penjualan produk bisa lebih cepat.

Baca juga: Gerakan menanam padi serentak Kotim dukung program strategis pusat

Terdapat lebih dari 150 UMKM yang menitipkan produknya di tempat tersebut yang membuat begitu banyak ragam produk yang bisa. Swalayan UMKM Sampit juga menyediakan kafe dan tempat istirahat demi menunjang kenyamanan pengunjung.

Harga yang ditawarkan pun lebih murah dibanding pusat oleh-oleh atau pusat UMKM lainnya, sebab mereka mengambil margin atau selisih harga rendah, yakni sekitar 15 persen sedangkan di tempat lainnya biasanya margin yang ditetapkan berkisar 15-35 persen.

“Tujuannya agar perputaran produksi itu lebih cepat, sehingga perputaran ekonomi dan kesejahteraan pelaku UMKM juga meningkat. Apalagi kalau produknya itu makanan tidak bisa disimpan terlalu lama karena ada masa kedaluwarsanya,” ucapnya.

Nurifah juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah setempat yang sudah turut andil dan memacu pertumbuhan UMKM lokal maupun Swalayan UMKM Sampit.

Seperti yang baru-baru ini, Pemkab Kotim melalui dinas terkait membantu mempromosikan dan memasarkan produk-produk UMKM lokal pada ajang Expo Kalteng 2025 di Kota Palangka Raya.

Ia berharap dukungan dari pemerintah daerah ini terus ditingkatkan, misalnya ketika ada tamu pemerintahan berkunjung ke Kotim tidak langsung diberikan cinderamata tetapi diajak berkunjung ke Swalayan UMKM Sampit untuk memilih sendiri cinderamata yang diinginkan.

Dengan demikian, pemerintah daerah tidak hanya memberikan dukungan secara teori tetapi juga aksi yang menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah daerah peduli dan benar-benar membantu masyarakat, khususnya UMKM.

“Supaya tamu pemerintahan itu bisa tau kalau di Kotim ada pusat UMKM yang seperti ini dan mereka bisa bercerita ke teman atau keluarganya ketika kembali ke daerah asalnya dan itu juga bagian dari promosi,” demikian Nurifah.

Baca juga: Sempat ditangguhkan, kini 579 PPPK Kotim terima SK pengangkatan

Baca juga: PT Sukajadi Sawit Mekar gelar sosialisasi pencegahan dan simulasi penanggulangan karhutla

Baca juga: PT Globalindo Alam Perkasa gelar sosialisasi pencegahan dan simulasi penanggulangan karhutla sebagai antisipasi dini


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.