Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melaksanakan gerakan menanam padi serentak dalam rangka mendukung program strategis pemerintah pusat, yakni Cetak Sawah Rakyat (CSR), Optimalisasi Lahan (Oplah) dan padi gogo.
“Gerakan menanam padi serentak ini merupakan bentuk dukungan kita terhadap program strategis yang dilaksanakan pemerintah pusat yang menjadi langkah konkret dan tepat sasaran dalam menghadapi tantangan sektor pertanian,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Masri di Sampit, Rabu.
Masri menyampaikan, untuk memastikan keberhasilan suatu program, kerja sama antar berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari kabupaten, provinsi, hingga pusat, sangatlah penting.
Dalam hal ini Pemkab Kotim turut mendukung tiga program strategis pemerintah pusat, dalam rangka mewujudkan tercapainya swasembada pangan nasional yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kedaulatan pangan Indonesia.
Gerakan menanam padi serentak ini adalah langkah konkret dan tepat sasaran dalam menghadapi tantangan sektor pertanian yang sangat penting dalam mewujudkan swasembada pangan nasional di tengah perubahan iklim dan dinamika global.
“Gerakan menanam padi serentak merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan luas tanam dan optimalisasi lahan pertanian, khususnya pada lahan tadah hujan,” ujarnya.
Baca juga: Sempat ditangguhkan, kini 579 PPPK Kotim terima SK pengangkatan
Ia melanjutkan, melalui kegiatan ini petani didukung untuk memanfaatkan waktu tanam yang tepat dan sumber daya secara efisien guna mengantisipasi dampak perubahan iklim serta mempercepat indeks pertanaman.
Gerakan ini sejalan dengan arahan Kementerian Pertanian dalam mendukung program peningkatan produksi padi nasional melalui ekstensifikasi dan intensifikasi, serta mendorong kemandirian pangan berbasis potensi lokal.
Ia menekankan bahwa masalah pangan adalah masalah kedaulatan. Masalah pangan adalah masalah kemerdekaan. Masalah pangan adalah masalah survival (bertahan hidup) sebagai bangsa.
Mengutip kalimat Presiden Prabowo Subianto, Marsi menyebutkan jika ingin menjadi negara maju, pangan harus aman terlebih dahulu.
Maka dari itu, dalam mencapai target swasembada pangan, semua pemangku kepentingan khususnya petani harus bisa bekerjasama, semua harus terlibat dengan tugas dan fungsi masing-masing.
“Semoga dengan pelaksanaan gerakan tanam serentak ini, kita optimis bahwa dalam beberapa waktu kedepan indonesia semakin dekat dengan target tercapainya swasembada pangan yang tentunya bertujuan untuk kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan Indonesia,” demikian Masri.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim Sepnita menyampaikan, kegiatan menanam padi ini serentak dilaksanakan di lima titik berbeda, yaitu Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Kemudian, Kelompok Tani Mandiri Makmur Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, Desa Sumber Makmur Kecamatan Mentaya Hilir Utara dan Desa Hanaut Kecamatan Pulau Hanaut.
“Realisasi tanam hari ini adalah 150 hektare dari target 200 hektare, yang terdiri atas tanam reguler, lokasi cetak sawah, lokasi oplah dan lokasi padi gogo. Program ini masih berlanjut karena ini baru sebagian kecil dari target yang ditentukan pemerintah pusat,” demikian Sepnita.
Baca juga: PT Sukajadi Sawit Mekar gelar sosialisasi pencegahan dan simulasi penanggulangan karhutla
Baca juga: PT Globalindo Alam Perkasa gelar sosialisasi pencegahan dan simulasi penanggulangan karhutla sebagai antisipasi dini
Baca juga: Pemkab Kotim segera tertibkan pedagang yang melanggar aturan