Muara Teweh (ANTARA) - Anggota DPRD Barito Utara Patih Herman AB mengapresiasi atas inisiatif Dinas Perhubungan setempat untuk mengaktifkan kembali Terminal Pasar Bebas Banjir (PBB) Muara Teweh sebagai titik kumpul bus jemputan karyawan tambang.
"Langkah ini dinilai sebagai solusi tepat untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas di dalam Kota Muara Teweh," kata Patih Herman di Muara Teweh, Selasa.
Menurut dia, DPRD mendukung penuh pengaktifan kembali Terminal PBB. Ini adalah langkah konkret yang akan berdampak langsung terhadap kenyamanan warga kota.
Selama ini, katanya, bus-bus tambang masuk ke pusat kota dan menyebabkan kemacetan serta risiko kecelakaan.
"Dengan difungsikannya terminal ini, kita harapkan semua bisa lebih teratur," katanya.
Selain mendukung relokasi bus karyawan, DPRD juga mendorong agar penertiban dilakukan terhadap armada truk angkutan tambang maupun truk angkutan pasir yang masih sering melintas di jalan protokol dalam kondisi kotor dan membawa material yang berisiko mencemari jalan.
“Kami minta Dishub dan instansi terkait juga memperhatikan truk-truk tambang. Jangan hanya soal bus, tapi juga kendaraan berat yang sering membawa lumpur dan tanah ke jalan raya. Ini merusak jalan dan membahayakan pengguna lain,” tegas Patih Herman.
Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara Mihrab Buanapati menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pembenahan infrastruktur Terminal PBB serta pengaturan teknis operasional. Diharapkan, pengalihan titik kumpul bus ke Terminal PBB dapat segera diberlakukan setelah semua persiapan selesai.
“Semoga semua pihak, termasuk perusahaan tambang, bisa bekerja sama agar kebijakan ini berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Mihrab.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan pelaku usaha tambang, diharapkan penataan lalu lintas di Muara Teweh menjadi lebih baik, aman, dan ramah bagi seluruh pengguna jalan.
