Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendukung program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) sekolah yang segera dimulai.
"Cek kesehatan gratis menjadi langkah penting untuk memastikan mereka tumbuh sehat belajar dengan nyaman dan berkembang maksimal di masa-masa tumbuh kembangnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Rabu.
Program CKG digagas Kementerian Kesehatan dengan menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Program ini dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai tahun ajaran baru ini. Program ini menjadi salah satu dari tiga prioritas utama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur menyambut positif rencana dimulainya program CKG. Melalui laman resmi media sosial dan berbagai kegiatan, Dinas Pendidikan mulai mensosialisasikan program ini.
Dijelaskan, CKG sekolah bisa didapatkan di sekolah bagi peserta didik. Sementara itu bagi anak usia 7 sampai 17 tahun di luar satuan pendidikan, layanan CKG bisa didapatkan di puskesmas.
Anak harus mengikuti cek kesehatan untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa menyebabkan risiko kesehatan pada anak.
Baca juga: Kadisdik Kotim ingatkan pemanfaatan teknologi informasi tetap harus terkontrol
CKG juga untuk mendeteksi penyakit sebelum jadi lebih berbahaya atau mencegah komplikasi serta menurunkan risiko kecacatan dan kematian. Selain itu agar anak bisa belajar dan meraih cita-cita dengan baik.
Mereka yang berhak mendapatkan layanan cek kesehatan sekolah yaitu anak usia sekolah dan remaja meliputi seluruh peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK atau sederajat, termasuk SLB pesantren dan Sekolah Rakyat. Selain itu anak usia 7 sampai 17 tahun di luar satuan pendidikan.
"Mari kita dukung program ini karena sangat baik untuk menjaga kesehatan anak-anak kita," demikian Irfansyah.
Sementara itu, mengutip rilis berita Kementerian Kesehatan, pemeriksaan CKG akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Siswa SD akan menjalani 13 jenis pemeriksaan, SMP 15 jenis, dan SMA kembali 13 jenis. Pemeriksaan darah akan dilakukan pada remaja putri di tingkat SMP dan SMA, serta remaja putra di tingkat SMA.
CKG tidak hanya bertujuan untuk skrining kesehatan, tetapi juga untuk membangun kebiasaan hidup sehat sejak usia sekolah. Selain itu ditekankan pentingnya revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai garda terdepan layanan kesehatan di lingkungan pendidikan.
Baca juga: Pemkab Kotim ajak alumni sekolah berkontribusi terhadap kemajuan daerah
Baca juga: Dishub Kotim optimalkan rambu lalu lintas cegah kecelakaan
Baca juga: Dinkes Kotim tingkatkan kewaspadaan penularan COVID-19
