Legislator Kotim dukung pembangunan rumah sakit baru di Sampit

id rumah sakit kotim, rs muhammadiyah, dprd kotim, langkap, sampit, kotawaringin timur

Legislator Kotim dukung pembangunan rumah sakit baru di Sampit

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Langkap. (ANTARA/HO-DPRD Kotim)

Sampit (ANTARA) - Legislator Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendukung penuh rencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah (PWM Kalteng) membangun rumah sakit baru yang bertaraf internasional di Kota Sampit.

“Kami sangat mendukung rencana pembangunan rumah sakit di Kotim, terutama untuk mengurai antrean dan mengurangi beban kerja tenaga kesehatan di RSUD dr. Murjani Sampit,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kotim Langkap di Sampit, Rabu.

Sebelumnya, Ketua PWM Kalteng Ahmad Syar’i melaksanakan rapat persiapan awal rencana pembangunan rumah sakit bersama pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kotim dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) serta jajaran.

Sementara terdapat tiga alternatif lokasi pembangunan rumah sakit tersebut, yaitu dua titik di sepanjang Jalan Ir. Soekarno (lingkar utara) dan satu titik lainnya di simpang jalan lingkar utara arah Desa Kandan. Lokasi ini akan dikaji kelayakannya sebelum diputuskan secara resmi oleh pihak PWM Kalteng.

Kabar ini pun disambut hangat anggota legislatif Kotim, khususnya Komisi III yang membidangi terkait kesehatan. Langkap menilai kehadiran rumah sakit baru akan memperluas akses serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat di Kotim.

Menurutnya, banyak keluhan masyarakat terkait pelayanan RSUD dr Murjani Sampit yang diterima Komisi III, baik secara langsung maupun melalui media sosial, seperti pelayanan yang belum optimal serta rendahnya profesionalitas sebagian petugas medis.

“Beberapa keluhan bahkan sempat viral di media sosial. Ini menunjukkan bahwa manajemen rumah sakit perlu melakukan evaluasi menyeluruh,” ujarnya.


Baca juga: BMKG ingatkan Kotim masuk zona merah rawan kebakaran

Ia menyebutkan, sejumlah aspek yang perlu dibenahi di RSUD dr Murjani meliputi sistem antrean, pola komunikasi antara tenaga medis dan pasien, hingga kenyamanan suasana rumah sakit yang dinilai masih kurang informatif dan ramah pasien.

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini juga menyoroti ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien sebagai persoalan mendasar yang menyebabkan layanan menjadi kurang maksimal.

“Rasio tenaga medis dan pasien saat ini tidak ideal. Maka ada dua solusi yakni memperluas layanan di rumah sakit yang ada, atau menghadirkan rumah sakit baru, baik negeri maupun swasta, sebagai alternatif,” jelasnya.

Ia berharap, keberadaan rumah sakit Muhammadiyah nantinya tidak menjadi pesaing, melainkan pelengkap layanan kesehatan di Kotim. Dengan demikian, beban RSUD dr. Murjani sebagai rumah sakit rujukan utama milik pemerintah daerah dapat terbagi secara lebih merata.

“Pemerintah tetap harus fokus pada pelayanan untuk masyarakat kecil, sementara rumah sakit baru hadir sebagai pelengkap. Ini bentuk sinergi yang akan berdampak positif terhadap kualitas layanan kesehatan kita,” demikian Langkap.


Baca juga: Wabup Kotim sebut Apdesi mitra strategis wujudkan kemandirian desa

Baca juga: Disdik Kotim dukung program cek kesehatan di sekolah

Baca juga: Kadisdik Kotim ingatkan pemanfaatan teknologi informasi tetap harus terkontrol


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.