Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah berharap pemerintah pusat mempercepat kucuran pendanaan untuk Koperasi Merah Putih desa dan kelurahan di daerah ini agar bisa beroperasi sesuai harapan.
"Saat ini belum optimal karena belum ada pendanaan yang jelas dari pemerintah pusat," kata Riskon di Sampit, Jumat.
Legislator yang menjabat Wakil Ketua Komisi III ini mengatakan, harapan tersebut merupakan aspirasi dari masyarakat, khususnya pengurus Koperasi Merah Putih.
Saat reses di daerah pemilihannya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Riskon mengaku banyak berdiskusi dengan pengurus Koperasi Merah Putih. Umumnya mereka mengeluhkan pendanaan dari pemerintah pusat yang belum dikucurkan.
Saat ini keberadaan Koperasi Merah Putih secara kelembagaan memang sudah terbentuk, tetapi secara operasional mereka mengeluhkan belum adanya kepastian dari pemerintah pusat terkait pendanaan untuk pergerakan usaha.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan RSUD dr Murjani Sampit terus berbenah
Sebagian Koperasi Merah Putih yang sudah beroperasi pun umumnya mengandalkan modal yang dihimpun secara swadaya, atau dukungan dari mitra kerja yang bermurah hati memasok barang dengan perjanjian pembayaran dilakukan belakangan setelah barang terjual.
Permodalan menjadi faktor yang sangat penting bagi sebuah koperasi untuk menjalankan usaha jenis apapun. Bahkan banyak koperasi yang baru akan beroperasi secara optimal jika sudah mendapatkan suntikan modal.
Pemerintah pusat sudah membuat regulasi dan skema pendanaan untuk mendukung operasional Koperasi Merah Putih. Riskon berharap rencana tersebut bisa segera direalisasikan.
Kehadiran Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. DPRD Kotawaringin Timur mendukung upaya positif tersebut.
"Perlu dukungan pemerintah pusat dan semua pihak terhadap Kompresi Merah Putih sehingga program yang ingin dicapai oleh pemerintah pusat dalam rangka menggerakkan ekonomi masyarakat melalui inovasi ini bisa terwujud," demikian Riskon Fabiansyah
Baca juga: DPRD Kotim soroti isu maraknya pungli di SPBU
Baca juga: Sudah enam pendaftar program tugas belajar dokter spesialis di Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan bantuan pendidikan dokter spesialis
