Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksanaan kompetisi Taruna Wiyata Kartika Competition (TWKC) Session IV di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tak hanya sekadar lomba, tetapi juga bagian dari implementasi nyata Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) di lingkungan sekolah.
"Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai disiplin, kerja sama, integritas, dan kepemimpinan dapat ditanamkan secara langsung kepada para peserta didik," kata Kepala SMAN 1 Sampit, M. Darma Setiawan selaku penyelenggara, dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya.
Pelaksanaan TWKC Session IV Tahun 2025 di SMAN 1 Sampit melibatkan tim juri profesional dari tiga unsur berbeda, yakni unsur Kepolisian, unsur TNI, dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Kotim.
Keterlibatan aparat keamanan dan organisasi resmi daerah ini memastikan proses penilaian berjalan objektif, transparan, dan bebas dari konflik kepentingan.
Baca juga: Disdik Kalteng: Kebijakan digitalisasi percepat modernisasi sistem pendidikan
Para juri yang berpengalaman dalam kepelatihan PBB, protokoler, dan pembinaan karakter melakukan penilaian secara komprehensif, mulai dari ketepatan gerakan, kekompakan, ketegasan komando, hingga kreasi variasi formasi.
Dalam TWKC tahun ini, Tim TWKC SMAN 1 Sampit selaku tuan rumah tampil hanya sebagai eksebisi. Tim ini tidak didaftarkan sebagai peserta dan tidak masuk dalam penilaian.
Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk komitmen menjaga netralitas dan objektivitas, sekaligus memberi ruang yang luas bagi sekolah lain untuk bersaing secara sehat dan seimbang
Meski hanya tampil sebagai eksebisi, tim tuan rumah tetap menunjukkan performa prima di hadapan peserta dan penonton.
Hal ini selaras dengan rekam jejak prestasi TWKC SMAN 1 Sampit yang sebelumnya berhasil meraih Juara 1 pada dua event besar, yaitu lomba PBB bervariasi di MAN Kotim 2025 dan lomba PBB bervariasi di SMA IT Arafah 2025.
Rekor tersebut semakin menguatkan reputasi SMAN 1 Sampit sebagai sekolah yang konsisten dalam pembinaan ekstrakurikuler berbasis kedisiplinan dan kepemimpinan.
“TWKC lahir dari kebutuhan pendidikan untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul akademik tetapi juga tangguh secara mental. Kegiatan baris-berbaris menuntut koordinasi, konsistensi, dan ketepatan, sehingga menjadi media efektif untuk membentuk karakter siswa secara menyeluruh,” jelasnya.
Adapun pemenang dari berbagai kategori yang dipertandingkan. Untuk kategori Best Category, para pemenang adalah:
Best Supporter – SMKN 1 Sampit
Best Video – MAN Kotim Team A
Best Photo – MAN Kotim Team A
Best Make Up 3 – MAN Kotim Team A
Best Make Up 2 – SMKN 1 Sampit Team B
Best Make Up 1 – MAN Kotim Team B
Best Kostum 3 – MAN Kotim Team B
Best Kostum 2 – SMKN 1 Sampit Team B
Best Kostum 1 – SMAN 3 Sampit
Best Danton 3 – SMAN 3 Sampit
Best Danton 2 – SMKN 1 Sampit Team B
Best Danton 1 – SMKN 1 Sampit Team A
Best Variasi Formasi 3 – SMAN 3 Sampit
Best Variasi Formasi 2 – SMKN 1 Sampit Team A
Best Variasi Formasi 1 – SMKN 1 Sampit Team B
Best PBB 3 – SMAN 3 Sampit
Best PBB 2 – SMKN 1 Sampit Team A
Best PBB 1 – SMKN 1 Sampit Team B
Untuk kategori Juara Madya, hasil akhir adalah:
Juara Madya 3 – SMAS IT Almadaniyah Team B
Juara Madya 2 – MAN Kotim Team A
Juara Madya 1 – SMKN 4 Sampit
Pada kategori Juara Harapan, para pemenang yakni:
Juara Harapan 3 – SMAS Bina Bangsa
Juara Harapan 2 – SMKN 1 Sampit Team B
Juara Harapan 1 – SMKN 1 Sampit Team A
Kategori Juara Utama, pemenangnya adalah:
Juara Utama 3 – SMKN 2 Sampit
Juara Utama 2 – MAN Kotim Team B
Juara Utama 1 – SMAN 3 Sampit
Sementara itu, predikat Juara Umum TWKC 2025 berhasil diraih oleh SMKN 1 Sampit Team B, yang tampil sangat solid dan konsisten dalam seluruh aspek penilaian.
Baca juga: Pentingnya kolaborasi pusat dan daerah dalam pembangunan pendidikan
Baca juga: Disdik Kalteng jadikan program digitalisasi sekolah sebagai prioritas
