Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Sigit K Yunianto menyebut generasi muda rentang terpapar paham radikalisme yang mengarah pada terorisme.
"Hal itu karena paham radikal yang mengarah pada terorisme bisa disebarluaskan melalui media sosial. Saat ini media sosial seolah menjadi konsumsi utama generasi muda," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.
Untuk itu, politisi PDI Perjuangan itu pun mengajak seluruh elemen masyarakat meningkatkan pengawasan dan kepedulian terhadap perubahan lingkungan dan perubahan pola pergaulan generasi muda agar terhindar dari paham terorisme.
Baca juga: Densus 88 tangkap enam terduga teroris di daerah ini
"Lingkungan, terutama orang tua harus selalu mengawasi pergaulan dan perbuatan yang dilakukan anak-anaknya. Saat ini informasi yang tersebar dimedia sosial begitu bebas sangat mudah diakses. Untuk itu orang tua perlu selalu memberikan arahan dan pendampingan kepada anak-anaknya," katanya.
Ketua DPRD "Kota Cantik" dua periode itu pun meminta pemerintah serta pihak terkait juga meningkatkan kewaspadaaan bahwa radikalisme bukan hanya masuk dari orang per orang tetapi juga dapat melalui pikiran kelompok.
Baca juga: Tersangka bom Medan bertambah jadi 23 orang
Pernyatan itu diungkapkan dia terkait peledakan bom di Medan beberapa waktu lalu serta ditangkapnya sejumlah terduga teroris oleh Densus 88 pasca bom Medan itu.
"Tidak ada agama manapun yang mengajarkan kekerasan. Terorisme adalah perbuatan melanggar hukum yang sangat merugikan banyak orang. Bahkan orang yang tidak tahu apa-apa pun bisa menjadi korban. Dan ini tidak benar untuk dilakukan," katanya.
Untuk itu selain memberikan pemahamam menyeluruh terkait paham terorisme, sebagai langkah antisipasi Sigit juga meminta pihak terkait meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan di lokasi-lokasi publik.
Baca juga: Pasangan suami istri terduga teroris ditangkap Densus
Baca juga: Istri pelaku bom Medan terpapar radikalisme lebih dulu
Baca juga: Istri pelaku bom medan rencanakan aksi teror di Bali
"Hal itu karena paham radikal yang mengarah pada terorisme bisa disebarluaskan melalui media sosial. Saat ini media sosial seolah menjadi konsumsi utama generasi muda," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.
Untuk itu, politisi PDI Perjuangan itu pun mengajak seluruh elemen masyarakat meningkatkan pengawasan dan kepedulian terhadap perubahan lingkungan dan perubahan pola pergaulan generasi muda agar terhindar dari paham terorisme.
Baca juga: Densus 88 tangkap enam terduga teroris di daerah ini
"Lingkungan, terutama orang tua harus selalu mengawasi pergaulan dan perbuatan yang dilakukan anak-anaknya. Saat ini informasi yang tersebar dimedia sosial begitu bebas sangat mudah diakses. Untuk itu orang tua perlu selalu memberikan arahan dan pendampingan kepada anak-anaknya," katanya.
Ketua DPRD "Kota Cantik" dua periode itu pun meminta pemerintah serta pihak terkait juga meningkatkan kewaspadaaan bahwa radikalisme bukan hanya masuk dari orang per orang tetapi juga dapat melalui pikiran kelompok.
Baca juga: Tersangka bom Medan bertambah jadi 23 orang
Pernyatan itu diungkapkan dia terkait peledakan bom di Medan beberapa waktu lalu serta ditangkapnya sejumlah terduga teroris oleh Densus 88 pasca bom Medan itu.
"Tidak ada agama manapun yang mengajarkan kekerasan. Terorisme adalah perbuatan melanggar hukum yang sangat merugikan banyak orang. Bahkan orang yang tidak tahu apa-apa pun bisa menjadi korban. Dan ini tidak benar untuk dilakukan," katanya.
Untuk itu selain memberikan pemahamam menyeluruh terkait paham terorisme, sebagai langkah antisipasi Sigit juga meminta pihak terkait meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan di lokasi-lokasi publik.
Baca juga: Pasangan suami istri terduga teroris ditangkap Densus
Baca juga: Istri pelaku bom Medan terpapar radikalisme lebih dulu
Baca juga: Istri pelaku bom medan rencanakan aksi teror di Bali