Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian setempat mencoba mengembangkan perbenihan atau pembibitan jagung hibrida, mulai tahun 2020 ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Gumas Herianto di Kuala Kurun, Senin mengatakan bahwa pihaknya melibatkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalteng dalam upaya pengembangan bibit jagung hibrida.
“Kegiatannya sudah dilakukan mulai 5 November 2020. Saat itu sejumlah kelompok tani mengikuti penyampaian materi yang disampaikan oleh BPTP Kalteng, dan pada 6 November 2020 dilakukan praktik di lapangan,” ucapnya.
Baca juga: Enam formasi CPNS di Kabupaten Gumas tidak terisi
Pengembangan pembibitan jagung hibrida merupakan hal yang baru dilakukan di Gumas. Oleh sebab itu, pada tahun 2020 ini kegiatan hanya dilakukan di satu poktan, yakni Sei Kurun Kecamatan Kurun dengan luasan tiga hektare.
Walau pada tahun 2020 ini hanya dilakukan oleh Poktan Sei Kurun, namun kegiatan penyampaian materi dan praktik juga diikuti oleh dua poktan dan penyuluh pertanian lapangan dari Kecamatan Tewah dan Rungan.
“Diharapkan nantinya poktan dari Kecamatan Tewah dan Rungan yang telah mengikuti pelatihan dapat melakukan pengembangan pembibitan jagung hibrida di lahan mereka masing-masing, dengan didampingi PPL,” tuturnya.
Baca juga: Legislator Gumas manfaatkan limbah kayu jadi lemari dan meja
Lebih lanjut, Pemkab Gumas menetapkan beberapa prioritas pembangunan daerah tahun 2019-2024, salah satunya adalah Smart Agro. Salah satu komoditas yang dikembangkan adalah jagung hibrida.
Dia menyebut bahwa memasuki tahun kedua pelaksanaan Smart Agro melalui pengembangan jagung hibrida di Gumas, diketahui bahwa ketersediaan bibit yang berkualitas sangat menentukan hasil produksi.
Dengan adanya kegiatan pengembangan pembibitan jagung hibrida, sambung dia, maka diharapkan poktan di Gumas dapat menghasilkan bibit yang berkualitas, serta memenuhi kebutuhan terhadap bibit secara mandiri.
“Pengembangan pembibitan jagung hibrida ini diharap menjadi acuan bagi petani penangkaran dalam memproduksi bibit yang berkualitas dan berdaya saing, guna mendukung perluasan areal tanaman baru di Gumas,” demikian Herianto.
Baca juga: Ini penyebab kandang ternak di sekitar Taman Kota Kuala Kurun ditertibkan
Baca juga: Legislator Gumas dorong Desa Batu Nyapau kembangkan potensi wisata
Baca juga: Realisasi PAD Gumas 2020 telah lampaui target
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Gumas Herianto di Kuala Kurun, Senin mengatakan bahwa pihaknya melibatkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalteng dalam upaya pengembangan bibit jagung hibrida.
“Kegiatannya sudah dilakukan mulai 5 November 2020. Saat itu sejumlah kelompok tani mengikuti penyampaian materi yang disampaikan oleh BPTP Kalteng, dan pada 6 November 2020 dilakukan praktik di lapangan,” ucapnya.
Baca juga: Enam formasi CPNS di Kabupaten Gumas tidak terisi
Pengembangan pembibitan jagung hibrida merupakan hal yang baru dilakukan di Gumas. Oleh sebab itu, pada tahun 2020 ini kegiatan hanya dilakukan di satu poktan, yakni Sei Kurun Kecamatan Kurun dengan luasan tiga hektare.
Walau pada tahun 2020 ini hanya dilakukan oleh Poktan Sei Kurun, namun kegiatan penyampaian materi dan praktik juga diikuti oleh dua poktan dan penyuluh pertanian lapangan dari Kecamatan Tewah dan Rungan.
“Diharapkan nantinya poktan dari Kecamatan Tewah dan Rungan yang telah mengikuti pelatihan dapat melakukan pengembangan pembibitan jagung hibrida di lahan mereka masing-masing, dengan didampingi PPL,” tuturnya.
Baca juga: Legislator Gumas manfaatkan limbah kayu jadi lemari dan meja
Lebih lanjut, Pemkab Gumas menetapkan beberapa prioritas pembangunan daerah tahun 2019-2024, salah satunya adalah Smart Agro. Salah satu komoditas yang dikembangkan adalah jagung hibrida.
Dia menyebut bahwa memasuki tahun kedua pelaksanaan Smart Agro melalui pengembangan jagung hibrida di Gumas, diketahui bahwa ketersediaan bibit yang berkualitas sangat menentukan hasil produksi.
Dengan adanya kegiatan pengembangan pembibitan jagung hibrida, sambung dia, maka diharapkan poktan di Gumas dapat menghasilkan bibit yang berkualitas, serta memenuhi kebutuhan terhadap bibit secara mandiri.
“Pengembangan pembibitan jagung hibrida ini diharap menjadi acuan bagi petani penangkaran dalam memproduksi bibit yang berkualitas dan berdaya saing, guna mendukung perluasan areal tanaman baru di Gumas,” demikian Herianto.
Baca juga: Ini penyebab kandang ternak di sekitar Taman Kota Kuala Kurun ditertibkan
Baca juga: Legislator Gumas dorong Desa Batu Nyapau kembangkan potensi wisata
Baca juga: Realisasi PAD Gumas 2020 telah lampaui target