Kenali gejala alergi dan cara mengatasinya

Kamis, 17 Februari 2022 12:35 WIB

Jakarta (ANTARA) - Alergi merupakan suatu reaksi sistem imun tubuh yang terjadi di hampir semua manusia. Reaksi ini muncul berlebihan ketika dipicu dengan benda asing tertentu, misalnya bulu hewan, tanaman, jamur, makanan, dan obat.

"Gejala alergi dapat berbeda-beda pada setiap orang. Gejalanya dapat meliputi gejala ringan sampai berat. Gejala ringan misalnya kulit kemerahan, gatal, bersin, hidung tersumbat, tenggorokan terasa gatal, dan mata berair," kata dr. Shannia Tritama dalam siaran pers pada Kamis.

Sementara itu, alergi juga bisa menunjukkan gejala berat misalnya diare, mual muntah, sesak nafas, sulit menelan, mengi, berdebar sampai hilang kesadaran. Namun, gejala alergi ini dapat diatasi dengan minum obat golongan antihistamine

Saat alergi terjadi tubuh akan mengeluarkan zat histamine. Histamine ini akan berikatan dengan reseptor dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gejala alergi. Oleh karena itu, seorang yang mengalami alergi harus diberikan antihistamine. Contoh obat antihistamine adalah loratadine dan cetirizine.

Baca juga: Begini cara tangani alergi bahan makanan pada anak

Loratadine dan cetirizine adalah obat antihistamine bekerja dengan cara mengatasi efek histamine pada reseptor tubuh yang spesifik. Loratadine termasuk obat golongan antagonis reseptor histamin H1 generasi kedua yang banyak digunakan untuk mengatasi alergi.

Menurut penelitian, loratadine dapat mencapai konsentrasi puncak dalam waktu 1-2 jam. Waktu paruhnya yaitu sekitar 10-20 jam, sehingga loratadine dapat bertahan setidaknya 24 jam. Dengan demikian, dosis loratadine cukup satu kali sehari.

Sementara itu, cetirizine tidak boleh digunakan untuk mengobati gatal-gatal yang memar atau melepuh karena alergi. Cetirizine juga mempunyai daya kerja yang pendek sehingga alergi dapat timbul lagi dengan cepat, tergantung dari daya tahan tubuh seseorang. Tidak hanya itu, cetirizine juga mempunyai efek samping seperti: mengantuk berat, kelelahan berlebihan, mulut kering, bisa juga menyebabkan sakit perut.

Karena perbedaan efektivitas tersebut, loratadine biasanya menjadi pilihan yang lebih bijaksana untuk mengatasi gejala dari alergi.

PT Lapi Laboratories (LAPI), salah satu perusahaan farmasi di Indonesia, merilis obat anti-alergi dan tanpa kantuk yakni Alerhis yang bisa dibeli tanpa resep dokter.

"Kami berharap obat ini dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam mengatasi gejala alergi, seperti bersin, penyakit kulit, bentol, biduran, kaligata, gatal, dan bengkak karena alergi. Selain itu, jika dibandingkan dengan jenis anti alergi lain seperti cetirizine, Alerhis juga tidak menyebabkan kantuk sehingga aman dikonsumsi pagi atau siang hari. ALERHIS dapat diminum dari anak usia 6 tahun, dan kini sudah tersedia di apotek dan toko obat berizin terdekat,” kata Heskhel Wijaya selaku marketing manager divisi OTC PT Lapi Laboratories (LAPI).

Baca juga: Apakah alergi bisa disembuhkan?

Manfaat loratadine

Mengatasi bersin alergi
Rhinitis alergi adalah alergi yang ditandai dengan bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair dan biasanya disebabkan karena debu, pollen atau cuaca dingin. Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI) sekitar 10-30 persen populasi dunia memiliki rhinitis alergi. Rhinitis alergi lebih banyak dialami oleh laki-laki daripada wanita.

Mengatasi kaligata
Gatal pada kulit beberapa saat setelah makan makanan tertentu, terkena debu atau serangga merupakan salah satu gejala alergi. Gatal muncul disertai dengan bentol berbentuk seperti pulau-pulau yang semakin lama semakin besar. Alergi makanan biasanya terjadi sekitar 8 persen pada anak di bawah usia 5 tahun dan hingga 4 persen pada orang dewasa.

Bengkak akibat alergi
Bengkak akibat alergi dapat terjadi pada daerah tangan, kaki, area mata, bibir, lidah dan genital. Bengkak akibat alergi disebut sebagai angioedema. Bengkak akibat alergi dapat terjadi pada saluran pernapasan dan dapat mengancam nyawa.

Mata gatal dan berair
Mata terasa gatal dan berair terus menerus paling banyak disebabkan karena alergi. Pemicunya adalah bulu binatang, debu, jamur, make up atau tetes mata. Tubuh bereaksi terhadap paparan alergi tersebut dan menyebabkan pelepasan histamin. Selanjutnya, menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada mata dan mata menjadi berair dan terasa gatal.

Cara paling mudah agar tidak terjadi alergi adalah kenali alergen dan hindari paparannya. Apabila Anda memiliki Riwayat alergi, sebaiknya bawalah obat pribadi anti alergi seperti Alerhis di dalam tas saat bepergian.

Baca juga: Kenali gejala alergi susu sapi pada anak

Baca juga: Cegah alergi pada anak sejak masa kehamilan

Baca juga: Kenali penyebab alergi kambuh di pagi hari

Pewarta : Ida Nurcahyani
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Perlunya pelestarian kekayaan rempah sebagai warisan budaya

17 December 2024 17:53 Wib

Menelan obat sembarangan bisa berdampak risiko keracunan pada anak

09 December 2024 13:49 Wib

Kenali penyebab bisul di kepala dan cara mengobatinya

06 December 2024 9:20 Wib

Praktisi kesehatan sebut obat tramadol jadi pemicu remaja tawuran

04 December 2024 18:34 Wib

Berikut pilihan pengobatan apendisitis pada anak

04 December 2024 9:14 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 15 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib