Palangka Raya (ANTARA) -
Penjualan busana muslim di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mulai mengalami peningkatan saat bulan Ramadhan khususnya menjelang Hari Raya Lebaran.
Salah seorang pedagang di kawasan Pasar Besar Kota Palangka Raya, Emi, Senin, mengatakan, peningkatan penjualan busana muslim sudah mulai terjadi sejak satu minggu terakhir.
"Kalau dibandingkan hari-hari biasanya, peningkatan penjualan sudah bisa mencapai hingga 50 persen," katanya.
Jika pada hari biasanya omzet penjualan rata-rata berkisar antara Rp1-2 juta per hari, maka menjelang Lebaran kali ini mencapai Rp5 juta bahkan lebih.
"Dalam satu minggu terakhir ini, bahkan omzet penjualan mampu mencapai hingga Rp10 juta," ucapnya.
Dia memperkirakan akan terjadi peningkatan mendekati Lebaran mendatang, utamanya satu atau dua hari sebelum hari raya. Biasanya masyarakat akan semakin banyak memadati pasar untuk berbelanja.
Emi memaparkan, baju yang tokonya jual khusus untuk wanita yang didatangkan dari Jakarta maupun Bandung dengan kisaran harga antara Rp125 ribu hingga Rp1,2 juta.
"Jelang Lebaran ini baju yang banyak dicari memang jenis-jenis syar'i maupun gaun-gaun muslimah. Kami juga berjualan secara daring atau online," katanya.
Pedagang lainnya Alif mengatakan, peningkatan penjualan baju di tokonya masih belum terlalu signifikan, yakni masih sekitar 10 persen menjelang Lebaran.
Menurutnya kondisi pandemi COVID-19 yang belum berakhir, turut memengaruhi daya beli masyarakat sehingga masih belum bisa diprediksi secara pasti.
"Peningkatannya masih sedikit, belum terlalu melonjak. Dibanding hari-hari biasanya masih berkisar 10 persen," katanya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya sediakan 1.000 paket sembako murah
Baca juga: Pemkot Palangka Raya sediakan 1.000 paket sembako murah
Dia menjelaskan, di tokonya menyediakan pakaian khusus laki-laki. Kebanyakan jelang Lebaran yang masyarakat cari seperti baju muslim atau koko, maupun kemeja.
Sementara itu Nurlita salah seorang pembeli yang dijumpai di kawasan Pasar Besar mengatakan, keluarganya sudah mulai berbelanja untuk pakaian Lebaran.
Ia bersama anak-anaknya sengaja berbelanja lebih awal dan tidak pada satu atau dua hari jelang Lebaran, agar menghindari kepadatan yang biasa terjadi.
"Jadi lebih leluasa juga kami memilah pakaian yang mau dibeli, masih tidak terlalu padat," katanya.
Baca juga: Legislator: Pekerja jangan takut melapor jika perusahaan tidak membayar THR
Baca juga: Dukung kelancaran arus mudik Lebaran, Kalteng siapkan puluhan posko
Baca juga: Pusat perbelanjaan di Palangka Raya dipadati warga berbelanja kebutuhan Lebaran
Baca juga: Legislator: Pekerja jangan takut melapor jika perusahaan tidak membayar THR
Baca juga: Dukung kelancaran arus mudik Lebaran, Kalteng siapkan puluhan posko
Baca juga: Pusat perbelanjaan di Palangka Raya dipadati warga berbelanja kebutuhan Lebaran